Tiga Kali Dipenjara, Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi PM Malaysia, Ini Kisah Dramatisnya
Editor: MMA
Kamis, 24 November 2022 17:30 WIB
KUALA LUMPUR, BANGNSAONLINE.com – Tokoh oposisi Anwar Ibrahim akhirnya ditunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia. Penantian panjang Anwar Ibrahim terwujud setelah ia tiga kali dibui dalam perjuangannya menegakkan reformasi. Ia menjadi PM Malaysia ke-10.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, pemilihan PM Malaysia sempat buntu karena hasil pemilu yang baru saja berlalu tak ada partai pemenang. Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, akhirnya mengakhiri drama itu dengan menunjuk Anwar menjadi PM yang baru, Kamis (24/11). Nama Anwar keluar sebagai pemenang setelah Raja berkonsultasi dengan sultan dari sembilan negara bagian dalam rapat darurat hari ini.
BACA JUGA:
Hari ini Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kerja PM Malaysia di Istana Bogor
Mengapa Partai Anti Korupsi Tidak Menang Pemilu
Tak Mau Digaji, PM Malaysia Anwar Ibrahim juga Menolak Mobil Dinas sejenis Limousine
Anwar Ibrahim Resmi Terpilih Menjadi Perdana Menteri Malaysia, Presiden Jokowi Beri Selamat
Perjalanan politik Anwar sangat dramatis. Seperti diberitakan CNN, itu bermula ketika ketika tokoh kelahiran 10 Agustus 1947 itu aktif memimpin gerakan siswa Islam di Malaysia pada medio 1960 hingga 1970-an.
Pemimpin koalisi partai Pakatan Harapan (PH) itu memulai karirnya sebagai aktivis yang lantang menyuarakan reformasi. Anwar pun kemudian ditangkap. Ia pertama kali merasakan dingin lantai bui pada 1974.
Anwar ditangkap di bawah Undang-undang Keamanan Internal (ISA) karena menggelar unjuk rasa menentang kemiskinan dan kelaparan di daerah pinggiran.
Berlandaskan aturan tersebut, Anwar dijebloskan ke penjara selama 20 bulan tanpa perlu menjalani proses peradilan.
Dilansir Al Jazeera, saat itu lah Anwar menarik perhatian Mahathir Mohamad, yang di kemudian hari naik takhta menjadi PM Malaysia pada 1981.
Keluar dari penjara, Anwar mengejutkan para rekan perjuangannya ketika memutuskan untuk bergabung dengan partai berkuasa, UMNO, di bawah pimpinan Mahathir.
Berkat charisma Mahathir, karier politik Anwar pun melesat. Pada 1983, Anwar ditunjuk menjadi Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga sebelum mengambil alih jabatan Menteri Agrikultur dan Menteri Pendidikan.
Kiprah Anwar semakin gemilang ketika menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 1991 dan diangkat menjadi wakil perdana menteri pada 1993.
Anwar cukup piawai. Buktinya, perekonomian Malaysia melejit. Asiamoney bahkan menobatkan Anwar sebagai Menteri Keuangan Tahun Ini pada 1996.
Setahun kemudian, krisis moneter melanda dunia. Tapi Anwar berhasil membawa Malaysia melwati krisis. Anwar pun ditunjuk sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia pada 1998.
Tak main-main. Newsweek lantas menobatkan Anwar sebagai "Asian of the Year."
Tekad Mahathir untuk menyerahkan takhtanya kepada Anwar semakin kuat. Mahathir pun rehat selama dua bulan dan menunjuk Anwar sebagai perdana menteri interim.
Simak berita selengkapnya ...