Kematian Bumil dan Bayi di Kota Mojokerto Capai 47 Kasus, Dinkes Bentuk FMPP
Jumat, 15 Januari 2016 16:16 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Angka kematian ibu dan bayi di Kota Mojokerto kian mengkhawatirkan. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes), selama kurun waktu tahun 2014 dan 2015 terdapat 47 temuan kasus kematian yang menimpa ibu dan bayi baru lahir (neonatal).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto menjelaskan, tahun 2014 kemarin, jumlah ibu hamil (bumil) yang meninggal sebanyak 2 orang sedangkan bayi sebanyak 33. Angka tersebut menurun drastis di tahun 2015 kemarin, yakni bumil meninggal sebanyak 3 orang dan bayi sebanyak 9.
BACA JUGA:
Marak Love Scam Kedok Pengadaan Pulsa, PT Order Kuota Buka Suara soal Modus Penipuan ini
Polres Mojokerto Kota Bongkar Praktik TPPO
Galian C Tambang Sirtu di Desa Kutogirang Mojokerto Diduga Ilegal
DPUPR Mojokerto Genjot Pembangunan Jembatan Cinandang
"Memang terjadi penurunan drastis di tahun 2015 kemarin, namun itu masih belum bagus. Karena seyogyanya harus ada zero kematian ibu hamil dan bayi," ujar Kadinkes Kota Mojokerto, Christina Indah Wahyu, Jum'at (15/1)
Ia menjelaskan, tiga penyebab utama dari angka kematian bayi baru lahir di antaranya adalah lahir dengan gagal napas (asfiksia), lahir dengan berat badan rendah dan iinfeksi neonatus.
"Untuk kelahiran normal umumnya sembilan bulan, kurang dari itu bisa disebut kelahiran prematur. Sedangkan berat bayi normal saat lahir berkisar 2,5 sampai 4 kilogram. Bayi dengan berat badan tidak normal, baik itu bayi lahir rndah atau lebih besar, keduanya sama-sana mengandung resiko terhadap kesehatan," ujarnya.
Simak berita selengkapnya ...