Sinta Nuriyah: Persatuan Bangsa Harus Jadi Prioritas Capres
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: muhammad syafii
Minggu, 20 Juli 2014 19:41 WIB
JOMBANG (bangsaonline) - Situasi bangsa yang memanas menjelang pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 22 Juli besok, membuat keluarga besar KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) prihatin. Hj Sinta Nuriyah, Isteri Gus Dur, meminta para elit politik dan komponen yang terlibat Pilpres memprioritaskan kerukunan dan persatuan bangsa.
Keprihatinan pascapelaksanaan Pilpres ini, kata Sinta Nuriyah, sebab situasi bangsa saat ini berada dalam ketidakjelasan. Ini terkait nasib bangsa pascapilpres, berangkat dari situasi persaingan menuju kursi RI-1 yang banyak dibumbui intrik, praktik kecurangan, kerusuhan dan terakhir, isu penolakan hasil pemungutan suara Pilpres.
BACA JUGA:
Peringati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Barikade Gus Dur Gelar Karnaval Akbar
Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat
Kiai NU Bela Habaib, Air Susu Dibalas Air Tuba
Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa
Menurut Sinta Nuriyah, suasana panas dalam persaingan merebut kursi RI-1 menjadi hal wajar. Namun, dalam kerangka persaingan, kerukunan dan persatuan serta keutuhan bangsa harus menjadi perhatian utama.
Persaingan dalam pemilihan presiden harus dikembalikan pada tujuan utama membangun bangsa. "Lebih dari itu, kerukunan, persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus tetap dijaga dengan sebaik-baiknya," katanya, saat menghadiri acara buka puasa bersama di Markas Kodim 0814 Jombang, Minggu (20/7).
Perempuan kelahiran Jombang ini menambahkan, siapapun yang terpilih dalam Pilpres yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), 22 Juli besok, adalah presiden RI yang harus diterima seluruh elemen bangsa. "Saya mengimbau kepada seluruh rakyat bangsa Indonesia, siapapun yang terpilih harus kita terima, itu adalah presiden kita," tandas Sinta Nuriyah.
Simak berita selengkapnya ...