​Sumamburat: Menyimak Kegempaan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Sumamburat: Menyimak Kegempaan

Editor: Rizki Daniarto
Kamis, 17 Mei 2018 15:54 WIB

Kembali Islam ditarik dalam “jalan iman” yang “ditempuh” para teroris untuk selanjutnya diunggah sambil diberi tanda tanya: ada yang kenal dengan keluarga ini? Sebuah tanya yang menyiratkan berjuta persepsi yang amat kental dalam relasi antarmanusia yang berbeda iman. Islam, agamaku ini, diam-diam dipandang curiga sebagai “lembah subur teroris” meski tidak ada satu ajaran pun dalam agama paripurna yang Allah swt berikan ini tentang “kekejian atas nama iman”. Islam itu, oleh siapapun yang beradab dan berakal sehat serta berfikir luas, akan mengerti bahwa inilah ruas keselamatan yang rahmatan lil alamin. Agama penuh rahmat, sarat kebajikan, dan memuliakan setiap serpih semesta.

Belum usai ini mendedar dan menggedor untuk dientas tuntas, malamnya ada kejadian teror yang muncrat di Rusunawa, Taman, Sidoarjo. Pun di Poltabes Surabaya, Senin 14 Mei 2018, saat waktu beranjak siang. Ikutilah beritanya di hari-hari mendatang, semua akan sibuk dan demikianlah yang diniscayakan terhadap laku durjana, tragedi kemanusiaan yang menyayat jiwa bangsa. Perih dan semakin perih hati rakyat dengan kesedihan yang teraduk amat dalam, hingga publik tidak mampu menyimak dengan penuh kejernihan tentang apa yang sejatinya sedang terpentaskan di “halaman dalam rumah kita”: NKRI ini.

Kenapa teror terus menggelegak dan korban dipersembahkan, serta Islam sebagai agama bernas kedamaian digiring melalui pelaku-pelaku teror sebagai “ajaran kebencian”? Teroris itu bukan representasi Islam. Tidak adakah ini menyangkut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Apakah ini imun dari potret distribusi ekonomi yang mengangakan derita? Bagaimana pula gumpalan kue negeri yang dikunya tanpa kenal kenyang oleh sebagian pihak? Kompleksitasnya kentara sekali meski hanya dapat dirasa dan tak terkatakan? Cukupkah untuk mengatasinya dengan minum “obat pereda nyeri”, dan bukan menyembuhkan penyakitnya yang terus “mengganasi tubuh negeri ini”. Simaklah.

*Dr H Suparto Wijoyo: Pengajar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum, Koordinator Magister Sains Hukum dan Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Sekretaris Badan Pertimbangan Fakultas Hukum Universitas Airlangga serta Ketua Pusat Kajian Mitra Otonomi Daerah Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

 

 Tag:   Opini sumamburat

Berita Terkait

Bangsaonline Video