Catatan KH Cholil Nafis dari New Zealand: Industri Halal Potensi Besar Ekonomi Indonesia
Editor: tim
Wartawan: tim
Minggu, 14 Juli 2019 12:55 WIB
AUKCLAND, BANGSAONLINE.com - Ketua bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH M Cholil Nafis mengikuti Pacific Exposition 2019 di Auckland, New Zealand (Selandia Baru) pada 12 – 14 Juli 2019. Di negeri yang pernah heboh gara-gara Teroris Kristen bernama Brenton Tarrant menembaki dan menewaskan 39 jamaah masjid di Crishtchurch itu, Kiai Chollil Nafis sempat meninjau tempat pemotongan sapi Greenlea di Hamilton, Auckland. Berikut tulisan Kiai Kholil Nafis yang dikirimkan ke Redaksi BANGSAONLINE.com.
Pemotongan hewan di Greenlea termasuk yang terbesar kedua di New Zealand. Jumlah karyawannya saja mencapai 25 ribu orang. Menurut Mr. Cout, manajer Greenlea, tiap hari setiap satu karyawan memotong sekitar 275 sampai 300 sapi dalam 8 jam kerja sehari. Berarti setiap jam karyawan pemotong itu hampir memotong sapi sebanyak 35 sampai 40 sapi, atau setiap 1 sampai 2 menit memotong 1 sapi.
BACA JUGA:
Selain Tinjau Gedung UPT RPH, Pj Wali Kota Kediri Serahkan Sertifikat Halal dan NKV RPH-R
Gus Nasrul: Banyak Sarjana Muslim yang Belum Paham Salat
Sinergitas Pendidikan Non-Formal, MUI Kabupaten Pasuruan Gelar Lokakarya
Judi Online Jadi Bahasan Ormas Islam di Kabupaten Pasuruan
Greenlea hanya sebagian perusahaan global yang mengimpor daging sapi ke Indonesia, dan volumenya kecil karena tak sampai 2% dari seluruh ekspornya ke negara-negara muslim lainya. Australia, India dan lainnya tentu lebih banyak ekspor daging ke Indonesia.
Nah, melihat potensi ini Industri Halal bisa jadi produk ekonomi unggulan Indonesia, baik makanan, pakaian atau wisata. Inilah nilai lebih Indonesia. Jumlah umat muslim yang terbesar di dunia dengan sekitar 230-an juta (dari total penduduk Indonesia 268 juta jiwa) adalah potensi pasar yang besar secara ekonomi untuk menjadi pasar halal dunia.
Simak berita selengkapnya ...