Pneumonia Bisa Picu Meningitis pada Bayi, Cegah dengan Imunisasi PCV
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Catur Andy Herlambang
Senin, 15 November 2021 21:52 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Mengapa penyakit Pneumonia (radang paru) akibat infeksi bakteri Pneumokokus menjadi pemicu kematian bayi tertinggi? Itu karena bila dibiarkan, bakteri Pneumokokus bisa menyebar dan memicu beragam komplikasi pada bagian kepala bayi.
Demikian dijelaskan oleh Dr dr Julitasari Sundoro MSi-PH, Sekretaris Eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Senin (15/11/2021).
BACA JUGA:
Mantan Bendahara Maju Sebagai Calon Ketua DPD REI Jatim, Klaim Didukung 9 Komisariat
Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN Sidoarjo: Jaksa Tolak Pledoi Siskawati
Umsida Ajak Jurnalis, KPU, Bawaslu dan Pengamat Diskusi Dampak Politik Identitas di Pemilu
Cegah Bullying, Polisi Edukasi Pelajar SDN Janti Tulangan Sidoarjo
Dalam kesempatan talkshow di sebuah radio, dr Julita menjelaskan, bila Pneumokokus lari ke otak, menyebabkan meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang).
Apabila bakteri masuk aliran darah menyebabkan bakteriemia (infeksi aliran darah). Lalu bakteri Pneumokokus bisa lari ke telinga menyebabkan otitis media (radang telinga tengah).
"Selain menyebabkan sesak (pneumonia), bisa menyebabkan komplikasi sinusitis, conjungtivitis (radang pada mata), meningitis, otitis media, terutama pada balita dan lansia," ungkap dr Julita.
Ia menjelaskan, pneumonia dapat diikuti dengan komplikasi bakteriemia atau empyema. Bisa muncul nanah pada ruang antara paru dan selaput paru. "Ini yang mengakibatkan bayi atau balita sesak," ungkapnya.
Bagi bayi penderita meningitis yang sembuh, seringkali akan mengalami gejala sisa. Bisa berupa ketulian, retardasi mental, gangguan motorik dan epilepsi.
Pemerhati vaksin itu menjelaskan, sebenarnya bakteri Pneumokokus telah ada di saluran napas bagian atas pada anak sehat. Namun bakteri dapat menjadi jahat ketika daya tahan tubuh anak menurun, dan bakteri menjadi koloni yang besar.
"Faktor risiko untuk kolonisasi bakteri adalah, bayi yang tidak mendapat ASI, gizi buruk, infeksi virus pada saluran napas atas, perokok pasif, sirkulasi ruangan kurang baik, atau bayi yang dititipkan di lokasi penitipan anak," tutur dr Julita.
Di dunia, lanjut dr Julita, 10 persen dari 12 juta kematian balita setiap tahun, diperkirakan disebabkan karena infeksi Pneumokokus.
"Dilaporkan bahwa laju pembawa kuman di nasofaring (saluran pernafasan) pada anak sehat 20-50 persen dan 25-75 persen bayi membawa kuman Pneumokokus setiap saat," katanya.
Untuk pencegahannya, dr Julita menegaskan langkah yang paling efisien biaya adalah dengan cara imunisasi PCV (Pneumokokus Konjugasi Vaksin).
Simak berita selengkapnya ...