Inflasi Jember Tertinggi di Jatim, BPS Sebut Karena Geliat Ekonomi Pascapandemi

Inflasi Jember Tertinggi di Jatim, BPS Sebut Karena Geliat Ekonomi Pascapandemi Candra Birawa, Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Jember saat memaparkan indeks harga konsumen (IHK) tingkat inflasi Kabupaten Jember, Jumat (1/7/2022).

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jember merilis () yang menjadi indikator untuk mengukur tingkat inflasi, Jumat (1/7/2022). Dari data tersebut, menunjukkan bahwa Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,71 persen pada bulan Juni tahun 2022.

Sedangkan apabila dihitung selama tahun (Juni 2021 - Juni 2022), tingkat inflasi di Kabupaten Jember mencapai 4,33 persen. Angka itu menjadi yang tertinggi dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Bahkan lebih tinggi dibanding angka inflasi Provinsi Jawa Timur dan Nasional.

"Terendah (di Jawa Timur) adalah Kota Kediri sebesar 3,09 persen," ujar Candra Birawa, Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Jember.

"Year on year (YoY) tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 5,79 (persen), dan yang kedua adalah Kabupaten Jember sebesar 5,53 persen," tambahnya.

Menurut Candra, tingkat inflasi di bulan Juni merupakan yang paling tinggi selama tiga tahun terakhir. 

"Secara umum baik inflasi bulanan, year to date, maupun year on year, di tahun 2022 kondisinya sangat tinggi ya, dibandingkan dengan kondisi tiga tahun terakhir," tandas Candra.

Candra menilai, gambaran inflasi ini menunjukkan terjadinya geliat perekonomian masyarakat pasca pandemi.

"Yang di mana sekarang sudah dibuka, tidak ada batasan seperti dua tahun sebelumnya. Mudah-mudahan gambaran inflasi ini menunjukkan geliat daripada perekonomian Jember secara umum," harapnya.

Secara analisis, kata Candra, dengan terjadinya inflasi ini, maka terjadi kenaikan harga.

"Tentunya di sini akan banyak pengaruhnya terhadap perkembangan harga terkait dengan permintaan yang mungkin cukup tinggi dibandingkan dengan ketersediaan barang yang ada di pasar. Belum begitu mencukupi, sehingga terjadi kenaikan-kenaikan harga yang terutama untuk kelompok bahan makanan," pungkasnya. (yud/bil/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO