PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Choiril Muchlis, Ketua LSM Jimat, meminta Balai Lelang Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) mengadakan uji publik dokumen lelang proyek revitalisasi Pasar Cheng Hoo.
Muchlis mengatakan uji publik tersebut penting demi menghindari opini dan persepsi liar terkait adanya dugaan pengondisian pemenang lelang.
BACA JUGA:
- Ketua LSM Jimat Prihatin Bendera Merah Putih 17 Agustus di Alun-Alun Bangil Kusam
- Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas
- LSM Jimat Soroti Ulah Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang Molor dan Absen saat Sidang Paripurna
- Sosialisasi Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan Dipolitisasi, Lujeng Bilang Begini
"Akan lebih fair jika BLPBJ memberikan ruang untuk diadakan uji publik," katanya.
"Hal ini setidaknya menghindari adanya tudingan pada BLPBJ bahwa ada peserta lelang mempersiapkan untuk menjadi pemenang atau adanya dugaan main mata dengan pemenang lelang," tambah Muchlis.
Menurutnya, uji publik terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen peserta lelang proyek Pasar Cheng Hoo sangat dibutuhkan, mengingat anggaran yang digelontorkan mencapai Rp56 miliar.
"Konteksnya dapat mengetahui secara terbuka mana peserta lelang yang dianggap layak tidaknya dinyatakan sebagai pemenang lelang. Misalnya, kemampuan modal serta sarpras gudang atas nama perusahaan pemenang," beber Muchlis.
Ia berharap revitalisasi Pasar Cheng Hoo dapat berjalan lancar demi kebaikan pedagang.
Sementara Rudi Hartono, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, setuju diadakan uji publik dokumen peserta lelang.
"Uji publik itu kalau bisa harus disaksikan para LSM dan yang berkepentingan di situ, supaya transparan dan legowo," kata mantan aktivis LSM ini. (afa/par)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News