Proyek Pelebaran Jalan 'Makan' Pipa PDAM

MOJOKERTO (bangsaonline) - Proyek pelebaran jalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo meminta korban.

Proyek miliaran rupiah itu mengakibatkan pipa saluran air bersih milik PDAM Djoebel Tirta , rusak. Akibat kerusakan ini, ribuan warga Desa Jiyu kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Direktur Utama PDAM Lutfil Hakim membenarkan adanya kerusakan pipa air milik PDAM di Desa Jiyu itu.

Menurutnya, kerusakan pipa diakibatkan proyek pelebaran jalan oleh PU Bina Marga, sehingga pasokan air bersih ke Desa Jiyu terhenti. "Kami sudah berusaha normalisasi, tapi kurangnya pasokan itu karena pipa kami terganggu proyek pelebaran jalan. Adanya aktivitas alat berat dan pemadatan jalan, pipa kami jadi rusak," ungkap Lutfi, Kamis (22/5/2014).

Tak tanggung-tanggung, Lutfi memerkirakan terhentinya pasokan air bersih ke Desa Jiyu bakal berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Menurutnya, gangguan saluran pipa akan terus terjadi selama pengerjaan proyek pelebaran jalan di Desa Jiyu belum rampung. "Kondisi ini kami perkirakan sampai beberapa bulan ke depan, kami juga belum bisa memastikan memberikan pasokan air bersih dengan cara lain," terangnya.

Dampak terhentinya pasokan air bersih ini tentunya dirasakan ribuan warga Desa Jiyu. Mujiono (30), salah seorang warga menuturkan, pasokan air bersih dari PDAM terhenti sejak tiga hari yang lalu. Sementara sumur warga mengering sejak beroperasinya pabrik bir PT Multi Bintang Indonesia di dekat desanya

"Kami setuju saja ada proyek pelebaran jalan, tapi jangan menyusahkan seperti ini. Bayangkan hidup tanpa air bersih selama sehari saja sudah susah. Apalagi lebih dari itu dan berkali-kali," keluhnya. Ungkapan senada disampaikan Kepala Desa Jiyu Ali Imron. Akibat terhentinya pasokan air bersih dari PDAM, warga yang tak mampu membeli air bersih terpaksa menggunakan air sungai yang keruh untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, sumber air tanah di desanya telah lama mengering. "Berulang kali kami menerima keluhan warga atas kondisi ini. Kami sudah berupaya melaporkan kondisi ini, kalau bisa ada pasokan buat warga kami dengan cara lain selama pipa air PDAM belum normal," papar Imron.

Sementara Kabag Humas dan Protokoler Setdakab , Alfiah Ernawati mengaku, baik PDAM maupun PU Bina Marga lamban menyikapi keluhan warga. Namun, pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan dua instansi tersebut untuk menangani masalah ini. "Dinas PU sendiri belum bisa dihubungi, tapi secepatnya akan kita tangani," janjinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO