Cegah Terorisme dan Radikalisme, BNPT Terapkan Konsep Pentahelix
Editor: Rohman
Wartawan: M Didi Rosadi
Selasa, 15 Februari 2022 15:40 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafly Amar, menyatakan bahwa institusinya bakal menerapkan pencegahan sekaligus penanggulangan radikalisme dan tindak terorisme dengan pelibatan 5 pihak, atau yang dikenal dengan skema Pentahelix mulai tahun ini.
"Konsep Pentahelix ini merupakan pelibatan 5 unsur yang terdiri atas, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme serta terorisme. Pada 2022 ini BNPT mulai menerapkan konsep multipihak Pentahelix ini," ujarnya saat ujarnya saat menyampaikan Pidato Kunci ketika Pembukaan Rakernas IX Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) 34 Provinsi di Hotel Singhasari Resort, Batu, Senin (14/2) malam.
BACA JUGA:
Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader
Vinanda dapat Mentoring dari Kaesang dan Emil Dardak untuk Kemenangan Pilwali Kediri
Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah
Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Boy kembali menegaskan, konsep Pentahelix ini bakal membuat multi sektor bisa bersinergi secara lebih masif dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan radikalisme, khususnya menangkal masuknya pengaruh unsur terorisme transnasional dan transideologi yang kini juga tengah berupaya untuk berkembang di Indonesia.
"Terorisme ini sangat terkait dengan transnasional dan transideologi yang saat ini tengah gencar berkembang. Bahkan data merilis sedikitnya ada 120 negara di dunia ini kini tengah terdampak dari aksi terorisme yang bersumber pada transnasional dan transideologi tersebut, termasuk di Indonesia," paparnya.
Ia meminta peran media untuk mencegah berkembangnya ujaran kebencian serta hoax untuk membuat publik semakin cerdas, memiliki imunitas, dan terhindar dari kabar bohong. Boy juga mengingatkan, masyarakat hendaknya mengingat kembali upaya besar para pemuda-pemudi nusantara pada 1928 yang telah berikrar untuk tetap bersatu demi Bangsa Indonesia.
"Rasa nasionalisme yang telah dirajut pada sumpah pemuda mesti dijaga dan dirawat. Untuk itu BNPT dan FKPT bersinergi dengan sejumlah pihak akan betupaya maksimal agar kejahatan terorisme tidak terjadi di Indonesia," kata Boy.
Simak berita selengkapnya ...