​Sejumlah Tangki Minyak Terbakar, 198 Orang Meninggal, 1.115 Terluka, Presiden Ukraina Nge-Vlog | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Sejumlah Tangki Minyak Terbakar, 198 Orang Meninggal, 1.115 Terluka, Presiden Ukraina Nge-Vlog

Editor: tim
Minggu, 27 Februari 2022 10:46 WIB

Ilustrasi. Sejumlah tangki minyak di Vasylkiv, Ukraina, terbakar. Foto: ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA/CNNIndoneisa

KIEV, BANGSAONLINE.com – Tentara Rusia menyerbu secara membabi buta. Mereka bahkan menyerang sejumlah tangki minyak di Kota Vasylkiv, Ukraina. Akibatnya banyak tanki minyak terbakar.

Wali Kota Vasulkiv, Natalia Balasynovych mengatakan, Rusia ingin menghancurkan segalanya setelah dua ledakan besar terjadi pada Minggu (27/2).

"Anda bisa melihat apa yang terjadi, Anda bisa melihat api. Sayangnya, ini adalah depot penyimpanan minyak di desa Krackhy," kata Balasynovych dalam video yang diunggah di Facebook, dikutip CNN, Minggu (27/2).

Kebakaran terjadi di tempat penyimpanan minyak di Pangkalan Udara Vasylkiv, yang terletak di barat daya ibu kota Ukraina, Kiev.

"Anda sudah melihatnya sepanjang hari ada peluncuran rudal balistik. Lapangan terbang kami juga ditembak, tapi kami mengamankannya, [lapangan terbang itu] di bawah kendali Ukraina."

Rusia menyerang Ukraina, termasuk di Kota Vasylkiv, sejak hari pertama invasi pada Kamis (24/2). Wilayah tersebut juga menjadi medan pertempuran sengit pada Jumat (25/2) lalu. Namun, Balasynovych mengaku akan terus bertahan di kota itu.

"Malam akan sulit di sini, juga di Kiev, tetapi kami akan bertahan dan kami akan menang, karena Tuhan bersama kami," ujar Presiden Vasylkiv yang berlatar belakang komedian itu.

Sebelumnya, terdengar dua ledakan besar terjadi di sekitar Vasylkiv. Kota ini memiliki sejumlah tangki bahan bakar.

(Perang selalu menimbulkan korban para rkyat sipil. Tampak ratusan warga sipil jadi korban dan ratusan ribu lainnya mengungsi akibat invasi Rusia ke Ukraina. (REUTERS/UMIT BEKTAS/CNNIndonesia)

Seperti diberitakan, Ukraina berada dalam kepungan tentara Rusia sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi ke wilayah Donbas, Ukraina Timur, yang dikuasai kelompok separatis Pro-Moskow.

Tak lama setelah pengumuman itu, pasukan Rusia merangsek masuk dari tiga sisi, yakni Belarus dari utara, Crimea dari selatan, dan Donbas dari timur. Sesaat kemudian, ledakan terjadi di sejumlah kota.

Pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina pun tak bisa dihindari. Hingga kini, menurut data pemerintahan Kiev, 198 orang meninggal dunia dan 120 ribu warga mengungsi imbas invasi tersebut.

Menurut Menteri Kesehatan Ukraina, Viktor Lyashko, per Sabtu (26/2), tercatat ada 198 warga sipil yang meninggal, termasuk tiga anak-anak, sejak invasi Rusia pada Kamis (24/2) lalu. Ia juga melaporkan sebanyak 1.115 orang terluka, termasuk 33 anak-anak.

Menyusul eskalasi yang memanas, Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, memberlakukan jam malam mulai Sabtu (26/2) hingga Senin (28/2).

(Salah satu pemandangan di Ukraina. Banyak gedung-gedung rusak berat akibat serangan Rusia. Tampak seorang pria memindahkan puing-puing dari bangunan tempat tinggal yang hancur di Jalan Koshytsa, pinggiran kota Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kiev hari itu dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut mereka menargetkan warga sipil. Foto: AFP/DANIEL LEAL/KOMPAS.COM)

Jam malam ini berlaku mulai pukul 17.00 hingga 08.00 pagi waktu setempat. Saat aturan itu diterapkan, warga yang berkeliaran di luar rumah akan dianggap sebagai bagian dari kelompok sabotase atau mata-mata musuh.

"[Aturan ini diberlakukan] untuk pertahanan ibu kota dan keamanan penduduknya yang lebih efektif. Tolong perlakukan situasi ini dengan pengertian dan jangan keluar," kata Klitschko, dikutip CNN.

Salah satu apartemen di dekat bandara kedua Kiev terkena rudal atau roket yang diluncurkan pada Sabtu (26/2). Dari gambar yang beredar, serangan ini merusak bagian bangunan di lantai sepuluh apartemen.

Dinding depan apartemen terlihat hancur, barang-barang di dalam tampak menghitam, puing-puing menggantung dan asap mengepul dari gedung itu.

Sementara Presiden Ukraina Vasylkiv masih sempat untuk menyemangati warganya. Vasylkiv ingin menunjukan bahwa pemerintah solid di tengah serangan Rusia yang sudah masuk ke jantung Ibu Kota, Kiev. (tim)

Sumber: CNNIndonesia

 

sumber : CNNIndonesia

Berita Terkait

Bangsaonline Video