Menikmati Kuliner Khas Jawa di Omah Joglo Sidoarjo, Sambil Melihat Koleksi Barang Kuno Zaman VOC
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Rabu, 09 Maret 2022 00:57 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Belakangan ini viral sebuah tempat makan atau resto yang menawarkan nuansa rumah adat jawa atau Joglo, di Sidoarjo. Dengan kesan klasik, Iwan Singgih Prasetyo mencoba menawarkan sajian-sajian makanan dan minuman (mamin) khas jawa rumahan yang dipadu dengan suasana jawa tempo dulu.
Iwan sadar bahwa bisnis kuliner memang tidak sekadar soal rasa, namun juga suasana. Dari kedua hal itulah maka berdirilah Segunung Omah Sego & Kopi, yang beralamatkan di Kavling DPR II, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
BACA JUGA:
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Jalan Cendrawasih Sidoarjo
Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo
Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas
Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
Menu-menu yang disantap di Omah Joglo itu membuat para pengunjung terasa terlempar puluhan tahun ke masa lalu. Menu masakan jawa yang ditawarkan mulai dari kotokan pe, lodeh lombok, tongkol sarden, botok telor asin serta gudeg. Sedangkan minumannya meliputi dawet segunung, kapiten, temulawak, beras kencur, serta kunir asem.
“Yang saya tawarkan di sini adalah menu rumahan sehari-hari sekaligus bisa menghadirkan klangenan. Minuman kapiten misalnya. Minuman beruap ini dulu sering kita temui saat kita masih kecil,” tutur Iwan, Selasa (8/3/2022) sore.
Sedangkan gudeg ternyata tidak disajikan setiap hari karena Iwan mengungkapkan, memasaknya butuh waktu dua hari. Biasanya makanan khas Jogja ini disajikan setiap akhir pekan. “Menu-menu tersebut berawal dari istri saya yang gemar memasak. Jadi, pas wis. Istri saya yang mengurusi masakan, saya yang mengurusi tempatnya,” ungkap bapak tiga anak ini.
Iwan menambahkan bahwa menu yang paling bayak dicari pengunjung yakni kotokan pe (ikan pe), lodeh lombok, dan gudeg jogja. “Gudeg jogjanya gudeg kering ya. Seperti gudeg wijilan di kendil,” jelasnya.
(Sepasang patung Loro Blonyo siap menyambut para pengunjung yang akan masuk Omah Joglo)
Simak berita selengkapnya ...