Begini Langkah Erick Thohir Dukung Petani Tebu di Sidoarjo
Editor: Rohman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Minggu, 13 Maret 2022 18:42 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Menteri BUMN, Erick Thohir, mensinergikan program Makmur PT Pupuk Indonesia dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal itu diungkapkan Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, di hadapan para petani tebu Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (12/3).
"Proses sinergi program yang memiliki makna 'Mari Kita Majukan Usaha Rakyat' dengan KUR ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap para petani, khususnya di Jawa Timur (Jatim). Ini dilakukan agar petani semakin sejahtera dengan cara dapat pendanaan, pupuk, kalau gagal panen dikasih asuransi, juga dana pengelolaan lahan, kemudian ada yang beli, ada off-takernya,” ujarnya.
BACA JUGA:
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024
Petrokimia Gresik Salurkan Hewan Kurban ke Ponpes Tebuireng Jombang
Digna, Direktur Operasi Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Dewi BUMN 2024
Arya menyebut, program ini merupakan salah satu upaya yang diberikan pemerintah kepada petani di tanah air untuk meningkatkan produktivitas serta pendapatan dari usaha tani. Program Makmur juga menjadi solusi bagi petani karena program ini ialah ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah.
Dengan demikian, program itu mampu menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani. Adapun keluhan yang sering didapatkan para petani adalah soal ketersediaan pupuk, dan melalui program ini dipastikan kebutuhan pupuk petani akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non-subsidi (komersil).
“Pak Erick meminta perbankan BUMN seperti BRI dan lainnya dipakai sebagai yang menanggulangi pendanaannya, supaya ada perubahan di pertanian kita, dan sudah pasti kita menyarankan tidak pakai pupuk subsidi, karena dari pupuk non-subsidi ini diharapkan hasil produktivitasnya naik 40-60 persen dibandingkan biasanya,” kata Arya.
Simak berita selengkapnya ...