DPRD Gresik Gelar Paripurna Penyampaian Hasil Reses I Tahun 2022 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

DPRD Gresik Gelar Paripurna Penyampaian Hasil Reses I Tahun 2022

Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Kamis, 31 Maret 2022 18:26 WIB

Suasana saat paripurna penyampaian hasil reses I Tahun 2022. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com mengadakan rapat paripurna penyampaian hasil reses I tahun 2022. Rapat dipimpin Wakil Ketua , , beserta 7 fraksi lainnya, yakni PKB, Gerindra, Golkar, PDIP, NasDem, Demokrat, dan Fraksi Amanat Pembangunan (FAP) yang diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil reses.

"Saya persilakan masing-masing fraksi membacakan hasil resesnya. Dibacakan atau diserahkan saja hasil reses yang telah tersusun," ujarnya di ruang rapat paripurna , Jalan KH Wachid Hasyim, Kamis (31/3/2022).

Namun, para juru bicara (Jubir) fraksi memilih langsung menyerahkan hasil reses yang telah mereka jilid kepada pimpinan. Nur menyatakan, hasil reses masing-masing fraksi akan disampaikan kepada , .

"Hasil reses dari serap aspirasi setiap fraksi di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing akan kami serahkan kepada bupati sebagai bahan untuk penyusunan program pembangunan," kata Sekretaris DPC Gerindra Gresik itu.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKB , M Syahrul Munir, menyebut sesuai ketentuan dalam pasal 351 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, serta pasal 30 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD Tentang Tata Tertib DPRD, bahwa anggota dewan mempunyai kewajban untuk menyerap serta menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala, serta menampung, menindaklanjuti aspirasi, dan pengaduan masyarakat.

"Sebagai tindak lanjut teknis dari aturan perundangan, dan Tatib DPRD mengatur secara khusus tentang kegiatan yang disebut dengan reses, yakni kegiatan formal bagi anggota dewan untuk berkunjung ke daerah pemilihannya, guna menyerap aspirasi masyarakat, untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangannya," ucap Syahrul.

Pihaknya telah menghimpun seluruh catatan-catatan penting terkait reses dari semua anggota yang dirangkum sabagai berikut:

Bidang pembangunan. Masyarakat meminta perlu adanya pengelolaan, bahkan kalau perlu pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di tiap wilayah Kabupaten Gresik. Karena permasalahan sampah ini butuh penanganan serius dan segera.

"Untuk itu, dibutuhkan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tingkat desa ataupun Tempat Penampungan Sampah Terpadu (TPST) untuk penampungan sampah yang ada di daerah Kabupaten Gresik, khususnya di Gresik Selatan dan Utara. Juga harus disiapkan juga untuk pengelolaan sampahnya," kata politikus muda PKB dari Kecamatan Manyar ini.

Kemudian, permasalahan akses Jalan Poros Desa (JPD) yang menghubungkan 3 Desa Ngampel, Pejangganan dan Morobakung, Kecamatan Manyar yang harus segera dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik, karena dirasa keterbatasn akses jalan ini menjadi hambatan perkembangan ekonomi di Kecamatan Manyar Barat.

"Harapan warga pembenahan akses JPD segera trealisasi, dan masyarakat juga menginginkan adanya perbaikan jalan kabupaten yang rusak," tuturnya.

Selain itu, masih kata Syahrul, masyarakat berharap segera dilakukan penyelesaian normalisasi Kali Lamong di wilayah Gresik Selatan, masyarakat berharap agar ada pengerukan rutin saluran air dan juga berharap penanganan banjir daerah Kemutaran, Kecamatan Gresik.

"Masyarakat juga berharap perlu memaksimalkan pembangunan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) dan Jalan Usaha Tani (JUT) di wilayah Gresik Utara untuk memudahkan transportasi dan meningkatkan hasil bagi para petani," ujarnya.

Masih di bidang pembangunan, kata Syahrul masyarakat berharap lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) ada penanganan khusus dari dinas terkait seperti yang terlihat di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Gresik karena itu sangat beresiko yang menyebabkan kecelekaan.

Selanjutnya, bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Pada masa pandemi Covid-19 banyak berpengaruh terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk itu, perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah tidak hanya berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) daerah, provinsi maupun pusat melainkan adanya motivasi dan rangkulan dari dinas terkait, yakni Dinas Koperasi dan UKM.

"Masyarakat juga berharap adanya beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu, terutama mahasiswa berprestasi. Fraksi PKB juga minta insentif guru pendidik/guru ngaji mohon pemerintah daerah memberi perhatian lebih," paparnya.

Lalu bidang pemerintahan, masyarakat mengeluhkan sulitnya pengurusan Kartu Gresik Sehat (KGS) yang dirasa masih disalahgunakan oleh banyak oknum, Pemerintah Kabupaten Gresik diharapkan serius terkait kebutuhan air bersih kepada masyarakat dan masayarakat meminta problem-problem yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) segera diselesaikan, dibutuhkan penertiban jam operasional truk/dumptruk, dan penertiban parkir liar.

"Fraksi kami juga meminta Pemerintah Kabupaten Gresik memperhatikan perekrutan tenaga kerja di ring 1 di area industri perusahaan-perusahaan terhadap warga sekitar. Kami juga berharap Pemkab Gresik memberi perhatian untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) di Gresik Selatan, masyarakat di Pulau Bawean meminta pelayanan RS Umar Mas'ud dan meminta agar dilengkapi dengan kebutuhan dokter spesialisnya," urai Syahrul.

"Pemkab Gresik juga kami harapkan memperhatikan persediaan pupuk yang dinilai belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani yang ada di Gresik," pungkasnya. (hud/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video