Putus Penyebaran Virus PMK, Pasar Hewan Lamongan Ditutup
Editor: Rohman
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Minggu, 08 Mei 2022 21:21 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pasar hewan di Kabupaten Lamongan ditutup guna memutus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, kerbau, domba, dan babi. Ini dilakukan usai ditemukannya kasus pada 4 kabupaten di Jawa Timur berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal 5 Mei, yakni Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa asal usul virus tersebut ialah dari impor ilegal kambing/domba dari negara yang belum bebas PMK. Ia mengungkapkan hal itu saat melakukan kunjungan kerja didampingi Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani, di Kabupaten Lamongan, Minggu (8/5/2022).
BACA JUGA:
Harapan Pj Gubernur Jatim saat Resmikan Wisata Baru Desa Tumpak Selo
Adhy Karyono Yakini Realisasi PMA di Jawa Timur Meroket
Pj Gubernur Jatim Sambut Baik Inisiasi Wes Sumatera Invesment Forum 2024 oleh Pemprov Sumbar
Pesan Pj Gubernur Jatim saat Buka Musrenbang RSUD dr Soetomo
Khofifah memaparkan, pemerintah provinsi dan daerah yang terjangkit telah dan sedang melakukan koordinasi bersama dirjen peternakan dan kesehatan hewan, pusvetma (pusat veteriner farma), dan BBVET (Balai Besar Veteriner), serta melakukan tindakan pada hewan yang terkonfirmasi PMK dengan memberikan suntikan obat-obatan berupa analgesik, antibiotik, dan vitamin.
"Pendekatannya relatif agak mirip dengan pengendalian Covid-19, sehingga yang ditemukan positif PMK maka harus diisolasi. Ternak dari daerah yang terkonfirmasi PMK jangan keluar, dan yang di luar jangan masuk, sambil proses pengobatan berlangsung," ujarnya.
Ia menambahkan, proses penyebaran virus PMK dapat melalui angin, karbon, dan radius angin memungkinkan penyebarannya bisa cepat, turut berkaitannya dengan lendir, yang mana berpotensi 1 kandang tertular. Oleh karena itu, Khofifah menghimbau agar pasar hewan untuk sementara ditutup.
"Dari proses kemarin dan hari ini kita lihat setelah dua kali suntik relatif sudah mulai ada proses pemulihan, maka kita berharap nanti 3 hari lagi akan ada proses penyuntikan kembali baik analgesik, antibiotik, maupun vitamin, mudah-mudahan setelah itu sudah langsung membaik," tuturnya..
Simak berita selengkapnya ...