Inilah Kiai Penggerak NU Kultural Wajib Ber-PKB, NU Struktural Sakkarepmu, Siapa Dia?
Editor: MMA
Minggu, 15 Mei 2022 14:59 WIB
CIREBON, BANGSAONLINE.com – Ternyata gerakan “NU Kultural Wajib Ber-PKB, NU Struktural Sakkarepmu” dicetuskan kiai muda dari Cirebon Jawa Barat. Yaitu KH Imam Jazuli, L.C., M.A.
“Sudah semakin jelas sikap Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf terhadap PKB, apalagi setelah pernyataannya viral, bahwa NU tidak akan menjadi alat politik partai manapun termasuk PKB. Sepintas, pernyataan ini nampak bijak, tetapi menurut penulis, kurang tepat,” tegas Kiai Imam Jazuli dalam tulisannya berjudul NU Kultural Wajib Ber-PKB, NU Struktural Sakkarepmu. Tulisan itu dimuat Harian Disway, Sabtu (14/5/2022).
BACA JUGA:
Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Kenalkan Kehidupan Kampus, Unusida Gelar PKKMB untuk Mahasiswa Baru
Tembakan Gus Yahya pada Cak Imin Mengenai Ruang Kosong
Respons Hotib Marzuki soal Polemik PKB-PBNU
Kiai Imam Jazuli mengakui terang-terangan berbeda pemikiran dengan Gus Yahya tentang sikap politik, sehingga punya kesimpulan NU kultural (jamaah) wajib PKB dan NU struktural (jamiyah) sakkarepmu!.
Siapa Kiai Imam Jazuli? Ia alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Jadi ia satu almamater dengan KH Fahrurrozi (Gus Fahrur) Bululawang. Bedanya, Gus Fahrur aktif membela PBNU – termasuk membela Gus Yahya tentunya, sedang Kiai Imam Jazuli justru sebaliknya, berbeda pendapat.
Kiai Imam Jazuli kemudian melanjutkan ke Universitas Al Azhar Mesir. Kiai muda bertubuh kurus itu juga pernah kuliah di Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy dan Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies.
(KH Imam Jazuli, L.C., M.A. Foto: disway)
Kiai Imam Jazuli di Cirebon cukup populer. Maklum, ia Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia (Bima) yang beralamat di Jl. KH. Anas Sirojuddin, Cisaat, Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat.
Santrinya sekitar 3.000 orang. Tapi Pesantren Bima yang ia asuh punya misi dan orientasi internasional. Cukup banyak alumnus Pesantren BIMA yang diterima di Unviversitas Al Azhar Mesir. Tahun ini sebanyak 90 santri Bima diterima di Universitas Al Azhar Mesir.
Kiai Imam Jazuli punya cita rasa seni cukup tinggi. Lihat saja rumah kediaman dan lingkungan di Pondok Pesantren Bima. Pantauan BANGSAONLINE.com saat berkunjung ke pesantren tersebut, banyak sekali bangunanan terbuat dari kayu. Termasuk kamar-kamar santri. Bangunan itu mirip joglo yang sangat artistik.
Rumah kediaman yang ditempati Kiai Imam beserta istri dan putra-putrinya juga berarsitektur klasik. Ornamennya didominasi kayu.
Simak berita selengkapnya ...