Minim Setor Data Kematian ke Dispendukcapil Sampang, DPRD Sebut Rentan Dimanfaatkan Oknum
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Mutammim
Senin, 08 Agustus 2022 19:17 WIB
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Minimnya kesadaran masyarakat dalam upaya mengurus surat atau akta kematian di Sampang membuat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) kelimpungan untuk menjumlah kematian penduduk warga setempat.
Pasalnya, dari 180 desa dan 6 kelurahan di Sampang memasuki semester dua tahun 2022, Dispendukcapil Sampang hanya menerima laporan data kematian dari 30 desa dan 2 kelurahan sebanyak 452 orang. Tetapi, dari jumlah tersebut belum bisa dijabarkan secara rinci kematian itu meliputi laki-laki atau perempuan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dispendukcapil Sampang Nor Alam.
BACA JUGA:
Ziarah ke Makam Gubernur Jatim M Noer di Sampang, Cipung Apresiasi Kinerja Khofifah Periode Pertama
Gagal Damai, Kasus Penipuan Mantan Bupati Sampang Berlanjut
Petani Sumringah, Awal September Madura Memasuki Panen Raya Tembakau
Polisi Tangkap Pencuri Hp di Sampang
"Sementara ini kami masih menerima laporan kematian warga Sampang dari 30 Desa dan 2 Kelurahan. Dan untuk jumlah kematiannya sebanyak 452," ucapnya, Senin (8/8/2022).
Oleh sebab itu, Nor Alam akan melakukan kerja sama dengan pihak desa dan kelurahan untuk menjemput data kematian warga penduduk Sampang agar bisa menghapus daftar kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Kendati demikian, sebagian dari pihak desa ada yang tidak siap dengan penjemputan data kematian tersebut karena kendala jaringan belum masuk ke pelosok desa. "Untuk penjemputan data kematian warga kebetulan via online," tambahnya.
Ditanya soal desa yang tidak menyetorkan data kematian warga akan berpotensi dibuat data pada pemilu mendatang dan semacam bantuan, ia mengku tidak mengetahui persoalan itu.
"Tugas kami hanya kependudukan dan pencatatan, bukan ke ranah pemilu dan bantuan," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...