Hadirkan 4 Pakar, Begini Upaya Bupati Gresik Mencegah Stunting
Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Selasa, 30 Agustus 2022 22:46 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah tengah bekerja keras untuk mencegah stunting di Kota Pudak. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik bekerja sama dengan IKA Unair menggelar Dialog Kebangsaan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan pencegahan stunting.
Kegiatan bertajuk 'Pernikahan Dini, Stunting, dan Kematian Ibu' dibuka langsung oleh Bupati Gresik, Selasa (30/8/2022). Acara ini menghadirkan 4 pakar sebagai narasumber, mereka adalah Pakar Tumbuh Kembang Anak, Moersintowarti B Narendra; Pakar Penurunan AKI AKB, Nyoman Anita; Pakar Fetal Programing, Hermanto Tri Joewono; dan Ketua Peradi Gresik Kukuh Pramono Budi.
BACA JUGA:
Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko
Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng
Dinkes Gresik Gandeng KWG Gelar Talkshow Penanganan AKI, AKB, dan Stunting
2.155 Keluarga Rawan Stunting Terima Bantuan, Pemkot Kediri Lakukan Monitoring
Gus Yani (sapaan akrab Bupati Gresik) mengatakan bahwa stunting menjadi persoalan nasional yang harus dituntaskan dengan satu tekad dan komitmen yang kuat, yakni menyatukan persepsi, menyatukan hati, berkolaborasi bersama-sama, menuntut kerja lebih cepat, dan kerja lebih tepat.
"Banyak variabel dalam kasus stunting, khususnya di kabupaten. Bagaimana kita melihat dan mengidentifikasi hingga pendampingan," ujarnya.
Menurut dia, pernikahan dini pada anak sangat berisiko karena berpotensi meningkatkan AKI, AKB, dan stunting.
"Pernikahan pada usia dini sangat berbahaya. Pernikahan usia dini juga berpotensi pada bayi yang dilahirkan mengalami kekerdilan atau stunting," imbuhnya.
Untuk itu, bupati mengimbau setiap keluarga agar merencanakan pernikahan sebaik mungkin dan dilakukan pada usia yang bisa dikatakan cukup.
"Eranya kolaborasi, dibutuhkan komitmen bersama dimana bonus demografi di imbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, terutama dalam penanganan kasus stunting agar dapat dikendalikan," paparnya.
Simak berita selengkapnya ...