Kendalikan Inflasi di Jatim, Gubernur Khofifah Paparkan Strategi 4K
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 08 November 2022 15:06 WIB
Sebagai informasi, inflasi month to month Jatim September-Oktober 2022 mencapai 0,04%. Dengan kabupaten yang memiliki inflasi tertinggi adalah Probolinggo 0,16% dan Kota Surabaya sebagai wilayah dengan inflasi terendah yakni 0,07%. Sedangkan inflasi nasional saat ini mencapai 5,71% year on year.
“Saya mengajak bupati/wali kota se-Jatim terus menerus berupaya mengendalikan inflasi di daerahnya masing-masing. Karena saat ini masih ada tantangan peningkatan harga pangan yang dapat menekan daya beli masyarakat yang mulai membaik. Bahkan, hal ini bisa memicu kenaikan biaya produksi produk olahan pangan,” jelasnya detil.
“Oleh karenanya, Pemprov Jatim menyiapkan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat terdampak inflasi dan kenaikan BBM sebesar Rp257 miliar yang telah dan sedang disalurkan,” imbuhnya
Sementara itu, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian mengajak para kepala daerah untuk mengintensifkan jaring pengaman sosial (JPS) di daerah.
“Intensifkan realisasi dana BTT yang sudah dianggarkan. Bagi daerah yang belum menganggarkan dana bansos, saya harapkan di tahun 2023 bisa dianggarkan. Agar inflasi daerah bisa dikendalikan,” kata Tito.
Tidak sampai di situ saja, Mendagri Tito kemudian juga mengimbau pemerintah daerah untuk memastikan kembali agar proses penyaluran bantuan sosial agar tepat sasaran.
Dirinya pun mengamati, masih sedikit daerah yang memaksimalkan jejaring kerja sama antar daerah (KAD). “Kerja sama bisa meliputi seluruh komoditas pangan strategis. Jadi bisa dimungkinkan di mana daerah yang kekurangan komoditas mengambil dari daerah yang surplus komoditas,” tuturnya.
“Lalu jadikan inflasi dan penanganan covid-19 adalah prioritas isu di setiap daerah. Lakukan komunikasi publik yang baik agar tidak timbul kepanikan di masyarakat,” pungkasnya. (dev/rev)