Wagub Jatim Genjot Promosi UMKM dengan Pameran dan Berbagai Acara
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 02 Maret 2023 20:39 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menekankan pentingnya menggenjot dan memberi dukungan terhadap UMKM, terutama dalam hal promosi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Kita tahu sekarang ini, berbagai macam cara digunakan untuk mempromosikan UMKM. Sebagai contoh kita bermitra dengan banyak pihak. Jadi semakin banyak pihak yang terlibat, kita di pemprov bisa bersinergi," ujarnya saat membuka pameran Fiesta Ramadhan, Kamis (2/3/2023).
BACA JUGA:
Kejari Jombang Tetapkan DPO Kasus Korupsi Hibah Provinsi
Pj Gubernur Jatim Salurkan BLT DBHCHT kepada 4.209 Buruh Pabrik Rokok Wilayah Surabaya
Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun 0,56 Persen Poin, Tertinggi se-Pulau Jawa
Semarak PLN Mobile Color Run 2024, Pj Gubernur Jatim Berlari Bareng Ribuan Peserta
Ia menjelaskan, acara pameran yang diadakan oleh LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang bekerja sama dengan City of Tomorrow beserta dinas terkait itu menjadi contoh baik dalam hal sinergitas. Pasalnya, Pemprov Jatim tidak bisa berjalan sendiri karena masih banyak keterbatasan yang tidak dapat dihadapi seorang diri.
"Alhamdulillah dengan dukungan dari MAKI dan Cito, ada kesempatan bagi UKM dan asosiasi UKM, termasuk binaan-binaan dari OPD Jawa Timur untuk bisa mengenalkan dan syukur-syukur bisa menjual produk mereka melalui kesempatan ini," paparnya.
Emil mengatakan bahwa strategi promosi yang dilakukan bisa memberikan efek signifikan, apalagi karena dilakukan di pusat perbelanjaan yang dianggap sangat strategis di Kota Pahlawan.
"Promosi paling standar memang pameran, standar tapi efektif. Apalagi mereka juga memikirkan bagaimana ini bisa ramai dengan berbagai event, seperti lomba untuk anak-anak ataupun lomba cosplay," tuturnya.
Ia menyebut, target pertumbuhan UMKM tahun 2023 untuk wilayah Jawa Timur ada di kisaran 5 persen, melebihi ramalan lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia maupun International Monetary Fund (IMF) yang mematok angka 4 persen.
Simak berita selengkapnya ...