CBDO Innolympia Festival 2023, Dirut Petrokimia Gresik Raih Best Performance
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Syuhud
Selasa, 11 Juli 2023 21:06 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo terpilih sebagai "Best Performance" di ajang Innolympia Festival Chief Business Development Officer (CBDO) Innovation School 2023 yang berlangsung di Kantor Kementerian BUMN.
Sebab, pemaparannya menjadi yang terbaik dalam ajang tersebut. Raihan ini diperoleh Dwi setelah menginisiasi dan mempresentasikan sendiri bersama tim dengan judul business project program One Stop Solution in Agriculture through Smart Precision Farming.
BACA JUGA:
Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko
Menperin RI Apresiasi 2 Rintek Petrokimia Gresik
Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng
Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin
"Prestasi ini merupakan bukti bahwa program ini mempunyai impact yang besar, serta menjadi portrait untuk pertanian kedepan," kata Dwi, Selasa (11/7/2023).
Ia menyampaikan, program Smart Precision Farming dilatarbelakangi besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Terbukti dari peningkatan selama pandemi dan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB).
Kendati demikian, kata Dwi, masih ada hal yang perlu ditingkatkan, yaitu produktivitas pertanian Indonesia masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Ia mencontohkan, produktivitas padi di Indonesia masih lebih rendah dari negara Vietnam.
Kondisi yang sama juga terjadi pada tanaman jagung nasional yang produktivitasnya kalah dengan Amerika dan produktivitas kedelai masih di bawah negara Brazil. Tantangan pertanian Indonesia berikutnya, lanjut Dwi, adalah rendahnya regenerasi petani muda di Indonesia dari tahun ke tahun yang sebetulnya juga dialami negara lain.
Data Bank Dunia menyebut, proporsi penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani menyusut tinggal 28,5% pada 2019. Padahal tiga dekade sebelumnya jumlahnya mencapai 55,5% dari total angkatan kerja. Sementara di sektor lain, justru meningkat.
"Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia," urai Dwi.
Lebih jauh, ia menyatakan bahwa dalam program Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik akan menggunakan pupuk berteknologi nano. Pupuk berteknologi nano ini merupakan produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia.
Simak berita selengkapnya ...