Kutip Imam Ghazali, Penulis Buku Kiai Miliarder: Penulis Bisa Punya Pengaruh setara Ulama-Presiden
Editor: Tim
Senin, 07 Agustus 2023 16:28 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang mengisahkan success story Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, sangat populer. Buku setebal 520 halaman itu kini mengalami cetak ulang ke-7. Otomatis dibaca banyak orang.
Bahkan buku yang diberi pengantar Dahlan Iskan, tokoh pers dan menteri BUMN era Presiden SBY, itu sudah di bedah di hampir semua provinsi dan kabupaten serta kota di Indonesia. Antara lain di Gedung Pers Jakarta, Kantor Gubernur Kalsel, Uninus Bandung, Pascasarjana Unair Surabaya, Kantor Bupati Aceh Utara, ITB Stikom Denpasar Bali, Pascasarjana Unisma Malang, Unhasy Jombang, PP Manhalul Maarif Darek Lombok Tengah NTB, Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, UTM Trunojoyo Bangkalan dan banyak lagi di tempat lain.
BACA JUGA:
Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
Persiapan Konferwil NU Jatim Capai 100 Persen, Pembukaan Siap Digelar Malam ini
Ponpes Tebuireng Siap Gelar Konferwil NU XVIII
M Mas’ud Adnan, penulis buku tersebut, mengakui banyak pembaca yang terkesima dan tertarik karena judulnya.
“Judul itu memang saya yang buat,” kata M Mas’ud Adnan saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Entrepreneur dan Bedah Buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Pesantren Tebuireng Jombang, Ahad (30/7/2023).
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, sekitar 350 mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang Jawa Timur mengaji entrepreuneurship pada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Ahad (30/7/2023).
Acara yang dibuka Rektor Unhasy Prof Dr H Haris Supratno itu dimoderatori Dr H Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd, Wakil Rektor Unhasy. Prof Kiai Asep tampil sebagai pembicara utama.
Selai Kiai Asep juga tampil KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), pengasuh Pesantren Tebuireng, sebagai pembicara. Selain Kiai Asep dan Gus Kikin tentu M Mas’ud Adnan, penulis buku tersebut, sebagai pembicara ketiga.
Mas’ud mengaku heran karena buku yang ditulisnya mendapat atensi besar dari masyarakat, terutama civitas akademika dan pesantren.
“Saya juga heran, banyak sekali yang mengapresiasi. Bahkan ada seorang profesor mengaku baca buku itu secara berulang, tidak hanya satu kali, saking terkesimanya dengan buku itu,” kata M Mas’ud Adnan, penulis buku tersebut sembari mengatakan bahwa ada seorang dosen yang minta izin untuk menjadikan buku tersebut sebagai materi kuliah mahasiswa bidang kewirausahaan.
Butuh waktu berapa lama untuk menulis buku setebal itu? M. Mas’ud Adnan mengaku menulis buku itu sekitar 3 tahun. Tapi tidak non stop
“Buku itu kan catatan jurnalistik. Jadi tidak saya tulis dalam satu buku sekaligus,” kata wartawan dan penulis asal Bangkalan Madura yang banyak menulis tentang Gus Dur dan NU itu.
Simak berita selengkapnya ...