Ada 3.400 Masjid di Thailand, Tapi Orang Tua Tak Ingin Anaknya Tinggal di Thailand Selatan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ada 3.400 Masjid di Thailand, Tapi di Masjid Islamic Centre Tak Boleh Istighatsah

Editor: M Mas'ud Adnan
Rabu, 06 September 2023 06:31 WIB

M. Mas'ud Adnan (kiri, berselendang tas) saat di Masjid Foundation Islamic Centre of Thailand di Bangkok Thailand, Senin (21/9/2023). Foto: BANGSAONLINE.com

“Kita harus mewarnai,” katanya.

Memang tak mudah. Thailand, meski negara kerajaan, tapi sangat liberal. Anak-anak muda Thailand banyak terpengaruh kehidupan free sex, permisif dan narkoba. Bahkan LGBT sudah merajalela.

Karena itu perlu militansi prima. Apalagi Islam di Thailand merupakan agama minoritas. Memang, secara prosentase Islam merupakan agama terbesar kedua, setelah agama Budha. Tapi jaraknya terlalu jauh. Jomplang. Penganut agama Budha 80 %, sementara penganut Islam sekitar 15 %. Bahkan pihak kerajaan menyebut penganut agama Islam di Thailand hanya 4 %.

Meski demikian Thailand termasuk negara yang muslim friendly. Faktanya, seperti dilaporkan HARIAN BANGSA sebelumnya, sejak tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok, kita banyak menemukan mushala dan masjid untuk beribadah.

“Tiap satu kilo meter ada masjid.Ini perkampungan muslim,” tutur Qulyubi yang menjadi tour guide Kiai Asep dan rombongan dalam perjalanan dari Bandara Suvarnabhumi ke Al Maeroz Hotel Bangkok.

Dari catatan beberapa media, diThailand ada 3.400 masjid lebih, 170 masjid di antaranya terletak di Bangkok. Bahkan, ada masjid yang bernama Masjid Jawa yang didirikan oleh seorang muslim berdarah Jawa pada 1906. 

Di kawasan Thailand bahkan umat Islam menempati posisi mayoritas.

“Tapi orang tua di Thaliand selatan tak ingin anaknya tinggal di situ. Karena selain daerah konflik juga banyak narkoba. Para orang tua di situ lebih senang anaknya sekolah keluar negeri atau tinggal di Bangkok,” kata Zamal Nasution, Presiden Alumnni Mahidol University. 

Selain konflik dan narkoba juga ada paham Islam yang berkembang secara tidak ramah. Misalnya ada masjid melarang istighatsah dan tradisi keagamaan ala NU. Padahal paham keagamaan ala NU itulah yang mampu melakukan akulturasi secara damai dengan tradisi masyarakat setempat. Diantaranya di Masjid Foundation Islamic Centre of Thailand di Bangkok.

"Di sini ada dua Islamic Centre, tapi masjid Foudation Islamic Centre of Thailand tak boleh istighatsah atau ritual yang lain seperti kita," kata Qulyubi yang alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Praktik keagamaan yang kaku inilah yang menjadi salah satu penyebab lambannya Islam berkembang di Thailand. Karena pihak kerajaan dan warga asli Thailand mencurigani mereka. Apalagi juga ditambah faktor politik.

Maka kegusaran para orang tua itu layak dimaklumi karena situasi di Thailand selatan tak menentu. Bahkan mereka hidup tidak bebas karena situasi keamanan masih belum stabil. Banyak tentara stand by di beberapa tempat atau pos sehingga psikologi masyarakat merasa tidak nyaman.

(m mas’ud adnan/habis)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video