Bunda Fey Meriahkan Dhoho Street Fashion ke-8
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 15 Oktober 2023 09:39 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar atau yang akrab disapa Bunda Fey, tampil dan menjajal catwalk bersama dengan para model dalam Dhoho Street Fashion (DSF) ke-8, Sabtu (14/10/2023).
Istri wali kota itu tampak anggun ketika mengenakan busana Tenun Ikat Kediri karya Eko Tjandra. Tenun Ikat Kota Kediri terus digaungkan dan dipromosikan karena merupakan aset dan warisan budaya yang harus dilestarikan serta dijaga dengan baik.
BACA JUGA:
Warga Binaan Lapas IIA Terima Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih oleh KPU Kota Kediri
Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas
Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta
Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II
"Tak terasa DSF sudah kali ke-8 diselenggarakan. Setiap tahunnya kami mengangkat tema yang berbeda dan juga selalu mengeksplor venue yang tidak pernah sama. Kita mencoba menggali apa kekayaan atau kecantikan yang dimiliki oleh Kota Kediri," kata Bunda Fey.
"Ternyata terpikir kemarin adalah Taman Brantas. Kenapa Taman Brantas, karena ini adalah tempat yang istimewa buat kota kita tercinta. Karena sebetulnya tidak banyak kota-kota di Indonesia yang terbelah oleh sungai," imbuhnya.
Tema yang diusung pada DSF ke-8 yakni 'Brantas, Beyond Infinity' sesuai dengan tempat acara fesyen ini digelar. Bunda Fey juga menjelaskan makna dari tema yang diangkat, bahwa Infinity artinya tanpa akhir dan kebetulan juga ini merupakan DSF yang ke-8.
"Angka 8 jika posisinya horizontal adalah lambang ketakberhinggaan. Harapannya event ini dapat memajukan tenun ikat Kediri dan bisa meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di bidang tenun," paparnya.
Menurut dia, DSF tidak lain dan tidak bukan untuk merayakan adanya tenun ikat yang merupakan warisan budaya bukan produk yang diciptakan atas dasar aturan atau yang lainnya. Bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka Tenun Ikat Kediri sudah ada, dan memiliki perjalanan yang sangat panjang.
Istimewanya Tenun Ikat Kediri yang sentranya ada di Kelurahan Bandar Kidul ini produsennya banyak dari kalangan anak muda. Hal itu sangat jarang dijumpai di tempat lain yang mayoritas penenunnya adalah orang-orang yang sudah tua.
Lebih lanjut, Ketua Dekranasda Kota Kediri ini berharap regenerasi penenun dari kalangan orang tua ke anak-anak muda bisa memunculkan minat untuk mau bekerja di bidang tenun. Dengan begitu, produk warisan budaya Kota Kediri ini akan terus lestari.
Simak berita selengkapnya ...