Pemahaman Poltik di Indonesia Rendah, Pascasarjana UMM Lakukan Penelitian Politik
Selasa, 07 Juli 2015 21:23 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Pemahaman politik di Indonesia, sebagai negara demokrasi tergolong rendah. Prihatin dengan kondisi itu, dua pengamat politik Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang juga alumni Universitas Indonesia (UI) Wahyudi Winarjo dan Vina Salviana sebagai Ketua Tim Peneliti Politik, terpanggil melakukan penelitian sekaligus memberikan pendidikan politik kepada para wakil rakyat yang duduk di gedung dewan. Namun, penelitian yang dilakukan hanya bersifat perseorangan.
“Pendidikan politik itu harus dilakukan seluruh partai politik di Indonesia, agar rakyat atau konstituen mengerti dalam memilih partai dan kader yang benar-benar mempunyai track record atau memiliki sejarah kepartaian yang baik. Jadi jangan sampai rakyat hanya asal pilih wakil-wakilnya di legislatif dan setelah itu di antara mereka tidak ada lagi sambung rasa,” ujar Wahyudi.
BACA JUGA:
Peneliti Temukan Kandungan Magic Mushroom Mampu Redakan Depresi
Guru Besar Ini Dua Minggu Makan Mie Instan, Demi Uang Rp 100 Juta untuk Beli Peralatan Penelitian
Tindak Tutur Pembelajar BIPA di Muslim SFS Thailand
4 Sehat 5 Sempurna Diganti 8 Nutrisi Kitab Suci? Penelitian Bersandar Kitab Suci, Apa Ilmiah?
Wahyudi menambahkan, pendidikan politik di Indonesia hanya dilakukan dengan cara-cara kampanye saat para calon itu meminta dukungan. Dukungannya pun bersifat instan, dan pada akhirnya, mereka (rakyat-red) akan kehilangan panggung di pemerintahan setelah wakilnya duduk di legislatif.
“Kami sangat menginginkan, pendidikan politik itu bisa dilakukan secara regular pada forum-forum tertentu seperti yang telah dilakukan Gerindra, PKS dan Golkar. Saya bukan orang partai, saya adalah orang kampus, tetapi apa yang dilakukan Gerindra itu seharusnya dapat diteruskan di tingkat daerah,” papar dia.
Simak berita selengkapnya ...