Kiai Marzuki Mustamar Ngaku Ikuti Perintah PBNU, Netral, Bantah Dukung Capres Tertentu
Editor: Tim
Jumat, 29 Desember 2023 11:30 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memecat KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Namun Kiai Marzuki Mustamar mengaku tak tahu apa kesalahannya.
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Jalan Candi VI C nomor 303 Dusun Gasek, Desa Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Malang, itu juga mengaku belum menerima surat pemecatan dari PBNU, baik dalam bentuk fisik maupun lewat pesan WhatsApp (WA). Karena itu ia belum bisa berkomentar.
BACA JUGA:
Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi
Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi
Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru
"Belum bisa komentar, karena belum diberi surat resmi atau WA langsung dari PBNU. Sehingga itu benar apa enggak kami tidak tahu. Bisa jadi PBNU menarik lagi keputusan itu, kami belum tahu," kata Kiai Marzuki Mustamar dikutip detik.com, Kamis (28/12/2023).
Ia menuturkan, pada 27 Desember 2023 kemarin dirinya masih menjalankan tugas sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. Yaitu menandatangani SK PC Kota Pasuruan.
"Kami rapat sesuai biasanya. Kemudian andai diberhentikan sejak tanggal berapa tidak tahu. Kemarin saja tanggal 27 itu pegawai PWNU datang ke sini untuk meminta tanda tangan SK rekom untuk PC Kota Pasuruan," ujar Kiai Marzuki Mustamar lagi.
"Dan namanya masih lengkap di surat rekom itu. Saya sebagai ketua, saya, dan jajaran lainnya, masih lengkap," tambahnya.
Hanya saja Kiai Marzuki Mustamar mengaku siap menerima jika PBNU memutuskan memecat dirinya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur.
"Saya sebagai (bagian dari) Nahdatlul Ulama akan menerim keputusan apapun yang telah ditentukan nantinya," katanya.
Kiai Marzuki Mustamar mengatakan bahwa selama ini dirinya telah mengikuti perintah PBNU, yaitu netral.
“Netral dalam arti bukan tidak ke mana-mana, bukan menutup diri dari siapa-siapa. Tapi netral itu merangkul semua," ujar Kiai Marzuki Mustamar.
Kiai Marzuki mencontohkan sikap netral yang dia lakukan terhadap semua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ia mengaku mendatangi semua aktivitas partai politik. Mulai paslon nomor 01, 02, dan 03.
Ia mengaku pernah bersama ketua Golkar di Tuban. Kadang juga ngaji di PDIP, kadang ngaji di PPP. Bahkan ketika Bu Munjidah Wahab (Ketua PPP Jatim) datang minta minta bantuan melengkapi kepengurusan PPP juga dibantu.
"Namanya juga ngemong semua," kata Kiai Marzuki Mustamar.
Kiai Marzuki juga bercerita sekitar pilpres. Ia mengaku menghadiri acara di Sumatera, mulai Riau di salah satu pondok pesantren, ada yang hadir caleg pusat dari Golkar. Besok lusa, tuturnya, di Indragiri yang hadir calon DPR pusat dari PKB.
"Ini sebagai implementasi perintah PBNU supaya netral ngemong semua itu," tegas Kiai Marzuki Mustamar lagi.
Ia mengaku mempertahankan sikap netral agar pintu dakwah PWNU tidak tertutup pada siapa pun atau partai politik mana pun. Dia menyayangkan informasi yang beredar setengah-setengah di media sosial (medsos) yang menggambarkan dirinya condong pada salah satu paslon.
Simak berita selengkapnya ...