Profil Gus Kikin Cicit Hadratussyaikh, Pj Ketua PWNU Jatim, Pengganti Kiai Marzuki Mustamar
Editor: M Mas'ud Adnan
Kamis, 11 Januari 2024 07:05 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Nama lengkapnya KH Abdul Hakim Mahfudz. Akrab dipanggil Gus Kikin. Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur itu kini ditunjuk PBNU sebagai Pj Ketua PWNU Jawa Timur. Gus Kikin yang juga menjabat salah satu ketua PBNU itu menggantikan KH Marzuki Mustamar yang diberhentikan oleh PBNU.
Siapa Gus Kikin? Bagaimana backgroundnya? Gus Kikin adalah cicit pendiri NU, Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Hadratussyaikh, selain pendiri NU juga pendiri Pesantren Tebuireng Jombang.
BACA JUGA:
Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen
Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa
Konferwil XVIII Resmi Dibuka, Gus Kikin: PWNU Jatim Siap Optimalkan Potensi dan Tradisi Pesantren
Ribuan Santri Tebuireng Takbir Keliling dan Bakar Sate Massal, Idul Adha Makin Seru
Dalam peta nasional, Hadratussyaikh dikenal sebagai ulama pemersatu umat dan pejuang kemerdekaan RI. Bahkan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia selalu berkonsultasi dengan Hadratussyaikh. Diantaranya Soekarno, Jenderal Soedirman, Bung Tomo dan para pejuang lainnya.
Tak aneh jika Pesantren Tebuireng menjadi markas perjuangan kemerdekaan RI. Beberapa kali Pesantren Tebuireng diserang tentara Jepang dan Belanda. Bangunan pesantren dirusak. Bahkan Hadratussyaikh sendiri sempat disiksa dan dipenjara.
Pesantren Tebuirerng memang pesantren para pejuang. Semua keluarga Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari – termasuk para santri Tebuireng - terlibat dalam perjuangan kemerdekaan RI. Mereka antara lain: KH Abdul Wahid Hasyim (putra Hadratussyaikh), KH Muhammad Yusuf Hasyim (juga putra), KH Abdul Choliq (juga putra), KH Abdul Karim (juga putra), Nyai Hj Khoiriyah Hasyim (putri Hadratussyaikh) dan keluarga lainnya.
Presiden Soekarno pun menetapkan Hadratussyaikh sebagai pahlawan nasional pada 17 Nopember 17 Nopember 1964 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Presiden RI No. 294 November 1964.
Begitu KH Abdul Wahid Hasyim, putra Hadratussyaikh. Presiden Soekarno menobatkan Kiai Abdul Wahid Hasyim sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 206 Tahun 1964, 28 April 1964.
Simak berita selengkapnya ...