Gelar 2 Agenda, Relawan Jatim Beragam Malang Raya Paparkan Program Ganjar-Mahfud
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Aulia Rahman
Jumat, 09 Februari 2024 23:39 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Relawan Jawa Timur Bersama Ganjar-Mahfud atau Jatim Beragam cabang Malang Raya menggelar gebyar pasar murah dan pertunjukan kesenian Bantengan di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jumat (9/2/2024).
Koordinator Relawan Jatim Beragam Cabang Malang Raya, Nur Ahmad Qoyyumudin atau yang akrab disapa Qoyum, menyebut kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengapresiasi kesenian di Malang.
BACA JUGA:
Tim Kurator PT GML dan KPKNL Malang Digugat Pemegang Saham
Pj Gubernur Jatim: KEK Singhasari Miliki Keunggulan Seluruh Layanan Digital Terintegrasi
Hujat Lebat Siang Hari ini, Sejumlah Pohon di Pakisaji Malang Tumbang
Perumda Tirta Kanjuruhan Berikan Apresiasi untuk Pelanggan Setia
“Kami adakan Pesta Rakyat dengan menampilkan pertunjukan kesenian Bantengan. Hal itu sebagai apresiasi terhadap budaya lokal dan bentuk dukungan pada pelaku seni,” ujarnya.
Pertunjukan Bantengan dihadiri ribuan masyarakat yang juga sekaligus pendukung Ganjar-Mahfud di Kabupaten Malang. Selain pertunjukan itu, Relawan Jatim Beragam cabang Malang Raya juga menyediakan stan bazar murah, yang mana masyarakat bisa membeli berbagai macam sembako di sana.
"Pada stan bazar murah, masyarakat bisa membeli sembako serba murah, antara lain beras murah, minyak goreng murah, dan mie murah,” kata Qoyum.
Di sela-sela pertunjukan, ia mengatakan bahwa Relawan Jatim Beragam juga menyapa masyarakat dengan memaparkan visi-misi Ganjar-Mahfud, terutama mengenai program untuk masyarakat desa dan tidak mampu.
Dijelaskan pula, Ganjar-Mahfud punya komitmen untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air, mulai dari meningkatkan kemampuan SDM para pemuda, membantu para petani, hingga meningkatkan keterlibatan perempuan atau ibu-ibu dalam dunia usaha.
“Ganjar-Mahfud punya Program Pendidikan Berkualitas dan Merata Wajib Belajar 12 Tahun Gratis: Pintar Tanpa Biaya,” ujarnya.
Ia menyebut, transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif, di sekolah negeri dan swasta, termasuk bagi santri dan pesantren.
Simak berita selengkapnya ...