Pemkot Kediri Mulai Survei Calon Penerima Banmod DBHCHT 2024
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 22 Februari 2024 21:06 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna meningkatkan percepatan dan pertumbuhan ekonomi bagi pelaku UMKM Kota Kediri, pemerintah daerah setempat kembali mengucurkan bantuan modal usaha (Banmod) yang berasal dari DBHCHT atau dana bagi hasil cukai hasil tembakau tahun anggaran 2024.
Untuk tahap awal mulai 22 Februari hingga 19 April 2024 mendatang, Pemkot Kediri melalui dinas perdagangan dan perindustrian (Disperdagin) abakal mensurvei kepada 6.145 calon penerima bantuan modal usaha.
BACA JUGA:
Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II
Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki
Tingkatkan Pelayanan, RSAR Situbondo Belanja EEG dan Mesin Anestesi dari DBHCHT 2024
Pemkab Situbondo Siap Distribusikan Paket Sembako Program DBHCHT
Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani, mengatakan bahwa pihaknya telah menggandeng pihak ketiga sebagai surveyor untuk kelancaran survei tahun ini. Tim yang diterjunkan berjumlah 14 orang dan akan disebar ke 3 kecamatan, survei dilakukan sesuai jadwal yang sudah diinformasikan melalui media sosial Disperdagin dan pemberitahuan melalui WA.
“Calon penerima bantuan modal usaha merupakan pendaftar banmod tahun 2023 lalu. Jika dari jumlah total penerima belum memenuhi kuota karena tidak lolos survei, maka dari yang kemarin gugur perbaikan akan kita survei lagi,” tuturnya.
Sesuai pagu anggaran, Wahyu menjabarkan target penerima bantuan modal usaha untuk tahun anggaran 2024 sebanyak 5.760 penerima, “Untuk tahun ini pemberian bantuan modal usaha akan kita lakukan satu tahap dengan kisaran besaran bantuan kurang lebih sama seperti tahun kemarin.”
Adapun untuk penyaluran bantuan modal usaha, Disperdagin Kota Kediri menargetkan bisa terselesaikan pada Juni 2024. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, proses survei diawali dengan surveyor menghubungi calon penerima bantuan modal usaha terlebih dahulu.
“Ini untuk mengantisipasi jika lokasi rumah dan lokasi usahanya berbeda,” kata Wahyu.
Simak berita selengkapnya ...