Indahnya Waduk Siman, Tempat Liburan Alternatif di Kediri
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 03 Maret 2024 15:19 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jelang peringatan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri pada 25 Maret 2024, warga pasti tidak bisa melupakan Waduk Siman, di Desa Siman, Kecamatan Kepung. Tidak jauh dari sana, terdapat titik nol Harinjing yang berada di salah satu sudut bekas Kebun Kopi Dusun Sukabumi, Desa Siman, tempat ditemukannya Prasasti Harinjing pada 1916.
"Pengunjung banyak datang ke sini (Waduk Siman) biasanya pada Sabtu-Minggu dan hari libur," kata Sifa, salah satu pemilik warung di area Waduk Siman, Minggu (3/3/2024).
BACA JUGA:
Polisi Tahan Pelaku KDRT di Kediri
Mortir Diduga Peninggalan Belanda Ditemukan di Kediri
Gegerkan Warga Balowerti Kediri, Kakak Bunuh Adik Usai Pesta Miras
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek 58 Tahun di Kediri Ditangkap Polisi
Dalam prasasti yang tersimpan di Museum Nasional Jakarta itu tertulis kata Kadiri dan dari sanalah kata Kediri itu berasal. Tulisan dalam Prasasti Harinjing secara umum menuliskan tentang pembebasan atas pajak dan iuran oleh Rakai Layang Dyah Tulodhong atau Raja Mataram Kuno kepada Bhagawanta Bari atas jasanya membuat tanggul di Sungai Harinjing sehingga dapat menanggulangi banjir dan meningkatkan hasil pertanian.
Memang, dulu Waduk Siman merupakan aliran Sungai Serinjing, yang dibuat oleh Bhagawanta Bari. Dari prasasti yang ditemukan di daerah Siman, pada era Mataram Kuno sekitar abad ke 9, disebutkan Bhagawanta Bari membendung aliran Sungai Konto untuk kepentingan irigasi di lembah utara Gunung Kelud.
Simak berita selengkapnya ...