Di IOG SCM Summit 2024, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Manajemen Rantai Pasok
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 10 Juni 2024 17:24 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, membuka Indonesian Oil & Gas (IOG) Supply Chain Management (SCM) Summit 2024 di Surabaya, Senin (10/7/2024). Menurut dia, kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam mewujudkan koordinasi dan sinergitas antar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam meningkatkan sektor ekonomi.
Sebab, lanjut Adhy, Jawa Timur merupakan peringkat ketiga nasional daerah penghasil migas terbesar setelah Riau dan Kalimantan Timur. Untuk itu, manajemen rantai pasok melalui database yang terintegrasi dari hulu ke hilir untuk memberikan kemudahan bagi kontraktor maupun investor.
BACA JUGA:
Jelang HUT Ke-79 Jawa Timur, Adhy Karyono Ziarah dan Tabur Bunga ke Makam Gubernur Soerjo
Pj Gubernur Jatim Ajak Teladani Nilai Pancasila Sebagai Semangat Wujudkan Indonesia Emas 2045
Terima Dubes Guatemala untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Jajaki Kerja Sama Bidang Ekonomi hingga Bu
Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi
"Saya salut dengan digitalisasi di dalam rantai pasok di sektor migas yang sudah kuat sehingga memudahkan satu pintu terkoneksi dengan semua stakeholder. Selain itu, pemerintah juga mampu memberikan kemudahan perizinan bagi investor," ucapnya.
Lebih lanjut, Adhy menjelaskan bahwa kegiatan ini mendukung upaya pemerintah dalam rangka percepatan target produksi migas yang telah ditetapkan serta dapat memberikan solusi, terobosan teknologi, serta strategi efektif mempercepat digitalisasi rantai pasok dalam menyelesaikan permasalahan kompleks operasional hulu migas.
"Kami berharap kegiatan SCM di sektor hulu minyak dan gas bumi menghasilkan terobosan dan upaya agresif dengan prinsip lean SCM untuk mendukung target industri hulu minyak dan gas mencapai produksi minyak 1 juta barel oil per daya (BPOD) dan gas 12 billion standard cubic feet day (BSCFD) tahun 2030," paparnya.
Tidak sekadar meningkatkan kualitas industri migas dari sisi ekonomi, kegiatan ini dinilai memiliki dampak global khususnya dalam negeri untuk berpartisipasi aktif meningkatkan daya saing dan membentuk efek berganda untuk perekonomian nasional salah satunya membantu pelaku UMKM berupa pembinaan dan bantuan modal kerja.
"Upaya tersebut tidak sekadar menegaskan keberadaan industri sektor migas dalam hal pengelolaan migas saja, tetapi memberi efek kepada masyarakat sehingga meningkatkan daya beli dan menurunkan angka pengangguran," kata Adhy.
Simak berita selengkapnya ...