Dinas Pendidikan Kota Kediri Gelar Rakor Pengentasan Anak Tidak Sekolah
Editor: Novandryo W S
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 03 Juli 2024 10:50 WIB
Selain faktor kemiskinan, Anang menambahkan permasalahan utama ATS yaitu tidak ada dorongan atau motivasi dari orang tua untuk melanjutkan pendidikan, pengaruh lingkungan atau teman, broken home, keterbasan mengenai fisik atau mental pada anak, dll.
Jika faktor pemicu ATS dari segi ekonomi, Anang menuturkan Dinas Pendidikan memiliki anggaran yang dipergunakan untuk mengentaskan pendidikan anak tidak sekolah.
Salah satu caranya dengan mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar(PKBM) atau kejar paket.
"Kita akan membantu pembiayaan mereka untuk melanjutkan sekolah itu sehingga program pendidikan dasar hingga SMA bisa tercapai. Sedangkan jika faktor lingkungan atau keluarga kita akan berusaha memberikan pengertian kepada anak atau orang tuanya bahwa pendidikan itu sangat penting," tuturnya.
Untuk memudahkan verifikasi data, Dinas Pendidikan juga telah bersinergi dengan Dispendukcapil. Hal ini karena pusat data dan teknologi informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek terintegrasi dengan NIK.
"Sekarang ini kita satu data baik di dapodik atau Emis, data yang kita ambil dari NIK. Dari Dispendukcapil mereka juga memiliki data anak ini ada di sekolah mana karena data kependudukan tersambung dengan data di Pusdatin," jelasnya.
Melalui rakor ini, Anang berharap semua pihak bisa bersinergi dan kerjasama dalam mengatasi dan menuntaskan masalah anak tidak sekolah di Kota Kediri.
"Saya berharap semua lembaga pendidikan punya data yang akurat terkait ATS dan bisa kita jadikan dasar dan acuan dalam mengambil kebijakan," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dispendukcapil Kota Kediri, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta perwakilan Kemenag Kota Kediri. (uji/van)