Rupiah Kritis, Pengrajin Tahu-Tempe di Gresik Kelimpungan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rupiah Kritis, Pengrajin Tahu-Tempe di Gresik Kelimpungan

Kamis, 27 Agustus 2015 14:58 WIB

Salah satu home industri pembuatan tahu di Gresik yang terkena dampak dollar naik. (syuhud/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang tembus hingga Rp 14.000 per dollar, sangat berpengaruh terhadap industri kecil di Kabupaten . UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) misalnya, mereka banyak yang kelimpungan. Sebab, harga bahan baku yang mereka butuhkan terus merangkak naik.

Sebagai contoh UMKM yang bergerak dalam sektor pembuatan tempe dan tahu. Mereka mengeluhkan naiknya harga bahan baku tempe yang cukup tinggi. Di mana, harga kedelai impor sekarang naik menjadi Rp 7.500, dari harga sebelumnya, hanya kisaran antara Rp 5.500-Rp 6.000. "Kami benar-benar bingung menjual tempe saat ini, karena bahan kedelainya mahal, terpaksa harga kami naikkan," kata Ny Rusmiati, salah satu penjual tempe di pasar Kota , Kamis (27/8).

Menurut dia, pedagang tempe dan tahu sekarang dihadapkan oleh kondisi sulit. Di saat harga kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu naik, harga tempe dan tahu pun ikut dinaikkan. Namun, kondisi ini justru membuat penjualan tempe menurun. Masyarakat enggan membeli tempe dan tahu, karena harganya mahal.

Karena itu, salah satu cara pedagang untuk mensiasati agar pembeli tetap membeli tempe dan tahu, mereka mengecilkan ukuran tempe dan tahu. "Kami terpaksa tidak naikkan harga tempe dan tahu," jelasnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   Gresik

Berita Terkait

Bangsaonline Video