Adhy Karyono Optimistis Jatim Fest 2024 Jadi Katalisator Pertumbuhan UMKM | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Adhy Karyono Optimistis Jatim Fest 2024 Jadi Katalisator Pertumbuhan UMKM

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 03 Oktober 2024 11:32 WIB

Pj Gubernur Jatim saat memberi sambutan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, membuka gelaran Jatim Fest 2024 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Rabu (2/10/2024) malam. Agenda tersebut merupakan rangkaian peringatan HUT ke-79 Jatim.

Digelar selama 5 hari (2-6 Oktober 2024), pembukaan Jatim Fest 2024 ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Pj Gubenur Jatim didampingi Pj Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono. Dalam sambutannya, Adhy menyebutkan bahwa Jatim adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Pulau Jawa. 

Laju pertumbuhan ekonomi di Jatim di tahun ini terbilang sangat baik. Berdasarkan data BPS menunjukkan, pada triwulan II-2024 pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 4,98 persen (y-o-y).

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur luar biasa, 4,98%. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di pulau Jawa di antara provinsi-provinsi di pulau Jawa," kata Adhy.

Ia mengatakan bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi ini, dipengaruhi oleh tingginya investasi, industri dan infrastruktur serta dukungan . Untuk itu, gelaran Jatim Fest 2024 kali ini diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan di Jatim.

"Backbone ekonomi Jatim adalah . 9,7 juta inilah yang membuat Jawa Timur kuat. Saat pandemi Covid-19 kondisi Jatim walaupun minus 5, berkembang terus sampai seperti sekarang karena kita bertumpuh pada ," paparnya.

“Untuk itu, Jatim Fest diberikan sebesar-besarnya untuk bisa memberikan ruang kepada agar bisa ekspor dan bertransaksi lebih luas lagi. Semoga acara ini dapat berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya pertumbuhan ekonomi di Jatim," imbuhnya.

Kendati kondisi ekonomi tumbuh positif, orang nomor 1 di Jatim ini mengingatkan agar berwaspada dengan ancaman deflasi khususnya pada sektor pangan. Karena sebulan terakhir, Jatim mengalami deflasi sebesar -0,12% (M to M) atau 1,73% (yoy).

"Berbagai produk terurama pangan kita sedang surplus karena panen baru saja selesai dan produksi bahan makanan kita juga melimpah. Ini harus kita antisipasi sehingga harga tidak turun," ucapnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video