NU, AS, Saudi, Inggris, Beridul Adha Kamis, Maroko, Libya, Turki, Muhammadiyah Rabu
Rabu, 23 September 2015 11:02 WIB
BANGSAONLINE.com - Perbedaan Idul Adha 1436 Hijriah harus disikapi secara dewasa. Karena perbedaan itu selain karena faktor georafis juga keyakinan masing-masing pemeluk agama Islam. Sangat mustahil dan melanggar sunnatullah jika kita harus menyeragamkan hari raya Idul Adha pada satu tanggal dan hari di berbagai Negara. Faktanya secara geografis memang berbeda setiap Negara. Maka wajar jika umat Islam ada yang menggelar hari raya Idul Adha pada 23, 24 dan 25 September 2015.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi misalnya menetapkan pelaksanaan Wukuf di Arafah 2015 jatuh pada hari Rabu, 23 September, dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 24 September 2015. Keputusan ini diambil setelah lembaga pemantau hilal Kerajaan melakukan pengamatan terhadap peredaran bulan.
BACA JUGA:
Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa
Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
Dalam pengamatan yang dilakukan pada Minggu, 13 September 2015, hilal sebagai tanda jatuhnya 1 Dzulhijjah 1426 Hijriah belum terlihat. Sehingga, Pemerintah Arab Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa, 15 September 2015.
Arab Saudi merupakan negara yang menggunakan kalender Islam berdasarkan pengamatan posisi bulan. Ini berarti sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah Indonesia yang juga beridul Adha pada Kamis 24 September. "Senin akan menjadi hari terakhir dari Dzulqaidah. Selasa 15 September 2015 akan menandai awal bulan Dzulhijjah," ujar Mahkamah Agung Arab Saudi seperti dilaporkan Khaleej Times, Minggu (20/92015).
Simak berita selengkapnya ...
sumber : detik.com/kabarmakah.com