Satu Penumpang Korban Aviastar Ditemukan dalam Keadaan Sujud
Rabu, 07 Oktober 2015 00:39 WIB
MAKASSAR, BANGSAONLINE.com - Badan SAR Nasional telah mengevakuasi 10 korban meninggal jatuhnya pesawat Aviastar MV 7503 di kawasan hutan Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (6/10).
Kepala Humas Basarnas, Zainul Thahar, mengatakan ke-10 korban dibawa berjalan kaki dari lokasi reruntuhan pesawat ke Desa Ulu Salu, Kabupaten Enrekang.
BACA JUGA:
Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa
Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
Dari desa tersebut, Basarnas membawa seluruh jenazah menggunakan helikopter ke Kabupaten Sidenreng Rappang.
“Selanjutnya, jenazah-jenazah akan dibawa ke Makassar untuk dilakukan proses identifikasi,” kata Zainul kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Selain menemukan 10 jasad, menurut Zainul, tim SAR gabungan juga telah mendapatkan kotak hitam pesawat.
Sebelumnya, Kepala Operasi SAR di Makassar, Deden Ridwansyah, mengatakan untuk mencapai lokasi pesawat Twin Otter DHC-6 milik Aviastar diperlukan tiga jam berjalan kaki dari Desa Ulu Salu.
Pesawat dengan nomor penerbangan MV7503 milik maskapai Aviastar hilang kontak pada Jumat (2/10) dalam penerbangan dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menuju Bandara Internasional Sultan Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan. Pesawat itu mengangkut tiga kru dan tujuh penumpang, termasuk dua bayi.
Sementara itu, Mardin, salah seorang warga Latimojong Luwu ikut melakukan pencarian Pesawat Aviastar di Pegunungan Pajaja, Desa Ulu Salu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Simak berita selengkapnya ...