Petasan di Malang Meledak Tewaskan 4 Orang, Batal Dipakai Meriahkan Pengajian
Senin, 26 Oktober 2015 22:34 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Bubuk mercon bahan petasan meledak hingga mengakibatkan dua rumah di Jl Perseh Raya Gg Cemundelan RT 06/RW 05 Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang hancur, Minggu (25/10) sekitar pukul 20.30 WIB. Selain menghancurkan rumah milik Mesti (44) dan adiknya, Nawardi (42), ledakan petasan tersebut merenggut nyawa empat orang dan mengakibatkan tiga korban lainnya terluka, satu di antaranya kritis.
Empat korban yang tewas, yakni Yuli (20) meninggal di lokasi kejadian dan tiga lainnya juga meninggal, setelah sempat dirawat di rumah sakit, yakni Anto (25), Muhamad Risqi, balita berusia 10 bulan, dan dan Samsul (25). Ketiganya meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RSSA, jenazah korban langsung di pindah ke kamar mayat RSSA.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim: KEK Singhasari Miliki Keunggulan Seluruh Layanan Digital Terintegrasi
Hujat Lebat Siang Hari ini, Sejumlah Pohon di Pakisaji Malang Tumbang
Perumda Tirta Kanjuruhan Berikan Apresiasi untuk Pelanggan Setia
Abdulloh Satar Targetkan Pasangan SALAF Menang 70 Persen di Pilbup Malang Lewat Dapilnya
Ketiga korban merupakan penghuni rumah, anak dan cucu dari Mesti, sang pemilik rumah. Sedangkan Samsul sendiri merupakan teman Yuli yang saat itu sedang berkunjung ke rumahnya.
Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata menduga petasan akan dipakai untuk memeriahkan pengajian keliling yang akan berlangsung di sekitar lokasi kejadian, pada Sabtu pekan depan.
Polres Malang Kota bersama Tim Jihandak, Gegana dan Labfor Polda Jawa Timur memastikan bahwa kasus ledakan yang menewaskan empat orang di kelurahan Bumiayu disebabkan oleh bubuk mercon dan tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
"Olah TKP dinyatakan sudah selesai. Police line segera diangkat dan ledakan disebabkan bubuk mercon, tidak ada indikasi terorisme dan sebagainya,” kata AKBP Singgamata, Senin, (26/10).
Sebanyak tiga hingga lima kilo bahan ramuan bubuk mercon pun disita dan dibawa ke markas Brimob Ranting Detasemen B Polda Jawa Timur untuk kemudian dimusnahkan.
Beberapa peralatan meracik petasan seperti gulungan kertas koran juga ditemukan dan disita dari lokasi. “Ledakan tergolong jenis low explosive, merusak sekitar 90 persen rumah korban dengan kerugian sekitar Rp100 juta,” kata Singgamata.
Polisi saat ini telah meminta keterangan dari tujuh saksi. Sementara keberadaan pemilik rumah yaitu Nawardi yang masih belum ditemukan. Saat kejadian, pemilik rumah dikabarkan sedang berada di luar Kota Malang.
Simak berita selengkapnya ...