Seminar Nasional di STAIN Ponorogo: Jangan Mengislamkan Orang yang Sudah Islam
Rabu, 18 November 2015 21:06 WIB
PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Dr Masdar Helmy mengungkapkan bahwa kelompok Islam radikal cenderung menganggap orang di luar kelompok mereka belum Islam. “Kata mereka kita ini perlu diislamkan,” kata Masdar Helmy, wakil direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dalam Seminar Nasional bertema “Peran Media Kampus dalam Menangkal Radikalisme Mahasiwa/Mahasiswi” yang digelar Jurusan Ushuludddin dan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo Jawa Timur, Rabu (18/11/2015).
Seminar yang dibuka Ketua STAIN Ponorogo Dr Hj S Maryam Yusuf, MAg itu diikuti para dosen dan ratusan mahasiswa. Hadir Ketua Jurusan Ushuluddin Dr Ahmad Munir yang juga memimpin doa.
BACA JUGA:
Sarat Nilai Keimanan, Khofifah Ajak Teladani Sifat Zuhud Abu Wahb Bahlul bin An as Shairofi Al Kufi
10 Rekomendasi Nama Bayi Laki-Laki Islami 3 Kata Keren, Punya Arti Mendalam, dan Penuh Doa
Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
Sementara M Mas’ud Adnan yang tampil sebagai pembicara kedua mengatakan bahwa kelompok Islam radikal cenderung menjadikan warga NU sebagai target. ”Seharusnya kalau memang niat berjuang untuk Islam bukan menargetkan orang Islam. Tapi orang-orang non-Islam itulah yang harus diislamkan. Kalau orang-orang seperti mahasiswi sudah berjilbab untuk apa diislamkan lagi. Seharusnya mereka membidik tukang becak untuk dicarikan solusi, bagaimana meningkatkan ekonomi dan yang belum salat diajak salat,” kata Mas’ud Adnan, direktur HARIAN BANGSA yang alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair.
Simak berita selengkapnya ...