Dua Keluarga di Mojokerto Diduga Ikut Aliran Gafatar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dua Keluarga di Mojokerto Diduga Ikut Aliran Gafatar

Senin, 11 Januari 2016 22:26 WIB

Polisi mengawal dr Rica (tengah) setibanya di Polda DI Yogjakarta, Senin (11/1). Inset: lambang Gafatar.

Lalu Gafatar itu organisasi apa? Di website Gafatar, organisasi ini disebut dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012. Awalnya, organisasi berlambang sinar matahari berwarna oranye ini terdiri dari 14 DPD. Tidak ada update soal jumlah kepengurusan, namun di website lain disebutkan jumlah kepengurusan berkembang hingga 34 DPD.

Dasar pendirian organisasi adalah belum merdekanya Indonesia. Menurut mereka, Indonesia masih dijajah neokolonialis. Di sisi lain, para pejabat serakah dan kerap bertindak amoral. "Kenyataan ini membuat kami terpicu untuk berbuat," tulis Gafatar sebagaimana dikutip detikcom, Senin (11/1/2016).

Program kerja Gafatar di antaranya ketahanan dan kemandirian pangan. Mereka memajang dokumentasi kegiatan seperti perkemahan, pelatihan kebencanaan, pelatihan untuk remaja, dan lain-lain.

Juga ada beberapa berita terkait Gafatar. Salah satunya soal pernyataan Ketum Gafatar Mahful Tumanurung. "Gafatar Bukan Organisasi Keagamaan," demikian judul postingan tertanggal 28 Februari 2015 itu. "Gafatar tidak akan berevolusi menjadi organisasi keagamaan dan politik," kata Mahful sambil mengimbau anggota agar tidak melacurkan diri dan menggadaikan organisasi untuk kepentingan sesaat.

Update terakhir webiste dilakukan pada 29 Mei 2015. Isinya soal kegiatan perkemahan angkatan III di Bogor.Detikcom sempat menghubungi beberapa pengurus daerah Gafatar. Hasilnya, nomor mereka tidak aktif. Sumber kepolisian dan TNI menyebut, organisasi tersebut memang kerap tidak terlacak.

Padahal, beredar kabar di media sosial, Gafatar kerap menggelar kegiatan. dr Rica misalnya, disebut-sebut ia menghilang selama 2 minggu dan pergi Mempawah atau Sanggau, Kalimantan Barat.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Gafatar terkait isu-isu yang beredar. Sementara di sisi lain, usai menemukan dr Rica, Kapolda DIYmenyebutkan, ada kemungkinan dr Rica memang terlibat Gafatar.

"Kalau mendengar keterangan dari suaminya, sebelum menikah (Rica) memang aktif di Gafatar. Setelah menikah mandeg," ujar Brigjen Erwin Triwanto di Mapolda DIY, Jl Ring Road Utara, Sleman, Senin (11/1/2016).

Di media social banyak ulasan tentang Gafatar. Di antaranya di blog yang mengatasnamakan Semua Tentang Islam. Pemilik blog ini mengaku pernah menjadipengikut Gafatar, namun kemudian keluar karena dianggap sesat.

”GAFATAR Adalah Suatu Komunitas pengganti KOMAR (Komunitas Millah Abraham),yang sudah lama dibubarkan karena sesat oleh MUI Depok beberapa Tahun yang Lalu,” tulisnya.

”Saya adalah Mantan Pengikut GAFATAR DPP wilayah Provinsi Jawa Barat, waktu itu saya menjabat sebagai Sekretaris DPL 1 Wilayah Sumedang, padahal Rumah saya ada di Bandung.....,” tulisnya.

Menurut dia, doktrin mereka bahwa Islam adalah DIEN, bukan agama. ”Mereka gak shaum (puasa), malah mereka makan mie instan di depan mata saya. Mereka bilang bahwashaum itu tidak berguna. Mereka bilang bahwa ibadah-ibadah ritual kita,seperti salat, shaum, zakat, ibadah haji atau yang lain-lain itu tidak berguna bila 7 sistem mereka tersebut belum terlaksanakan di Indonesia,” tulisnya yang mengaku sudah lupa apa saja yang tujuh sistem itu.

”Mereka tidak mengakui Hadits sebagai pedoman mereka, alias mereka TIDAK percaya Hadits,…. Mereka tidak memakai bahasa Arab seperti Assalammualaikum.wr.wb, mereka ganti dengan Damai Sejahtera,” tulisnya. (ma)

Sumber: detik.com

 

sumber : detik.com

 Tag:   gafatar

Berita Terkait

Bangsaonline Video