MUI Jatim: Gafatar Mengikis Aqidah dengan Bungkus Aktivitas Sosial
Selasa, 12 Januari 2016 20:38 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gerakan Fajar Nusantaran (Gafatar) dianggap memiliki kolerasi dengan aliran yang difatwa sesat Negara Islam Indonesia (NII) KW9. Hal ini diketahui dari pola-pola rekrutmen anggota sehingga banyak berita warga yang hilang dan diduga bergabung dengan Gafatar.
(Baca juga: gafatar-menyebar-di-jawa-timur-mahasiswa-pens-its-menghilang" style="background-color: initial;">Aliran Gafatar Menyebar di Jawa Timur, Mahasiswa PENS ITS Menghilang)
BACA JUGA:
Ini Kesibukan Eks Gafatar Sumenep Sekarang
Lagi, 10 Eks Anggota Gafatar asal Bojonegoro Dipulangkan
Tujuh eks Anggota Gafatar Asal Terate Gresik Pulang ke Rumah
Satu Keluarga Eks Gafatar di Nganjuk Ditolak Warga
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Abdussomad Bukhori mengatakan disebut ada kolerasinya dengan NII KW9 karena pola-pola rekrutmentnya mirip. Sasarannya adalah anak-anak muda intelektual namun sangat dangkal pemahamannya terkait agama Islam.
"Gafatar membungkusnya dengan aktivitas sosial. Namun di balik itu ada upaya mengikis aqidah. Orang diajak kembali ke agama Ibrahim. Nanti kan ujung-ujungnya enggak salat dan pasti menyimpang dari ajaran agama Islam dengan rukun Islam ada lima itu," jelas Abdussomad, Selasa (12/1/2016).
Kemudian, kata dia, pola anak-anak muda yang mengambil harta orang tua untuk pembiayaan kelompok ini, seperti dengan pola-pola yang dilakukan oleh NII KW9.
"Menkumham sendiri telah menolak Gafatar. MUI Jawa Timur juga sedang menelaah keberadaannya di Jawa Timur," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, setidaknya MUI Pusat telah membuat 10 kriteria terhadap kelompok atau ormas yang bisa difatwa sesat.
"Di antaranya mengakui ada Nabi setelah Nabi Muhammad, mengkafirkan orang lain dan memaknai ayat-ayat Alquran seenaknya," katanya.
Menurut dia, MUI Jatim pernah menerima laporan dari seorang perempuan mengaku suaminya bergabung dengan Gafatar. Suami perempuan itu kemudian tidak aktif lagi beribadah. Bahkan, perempuan itu pernah disebut murtad karena tidak se-aliran dengan sang suami.
Sementara dari Yogyakarta dilaporkan ditemukan sejumlah dokumen yang dituliskan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dokumen itu ditemukan di sebuah rumah di Dusun Kadisoka, RT 2 RW 1, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Arsip itu sudah tampak lusuh karena tidak terawat.
Sejumlah dokumen itu ternyata berisi formulir pernyataan kesanggupan calon pengikut program eksodus DPD Gafatar DI Yogyakarta. Isinya adalah formulir pernyataan kesanggupan mengikuti program eksodus DPD Gafatar DIY. Adapun catatan itu berisikan sejumlah kegiatan mereka dan peran dari ormas tersebut.
(Baca juga: gafatar-pns-pemprov-jatim-juga-menghilang" style="background-color: initial;">Diduga Ikut Gafatar, PNS Pemprov Jatim juga Menghilang)
Salah satu yang menarik adalah catatan tangan yang diduga dituliskan oleh salah satu pengikut Gafatar. Berikut beberapa catatan di sebuah book note yang ditulis menggunakan pulpen warna biru.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : okezone.com