Aliran Gafatar Menyebar di Jawa Timur, Mahasiswa PENS ITS Menghilang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Aliran Gafatar Menyebar di Jawa Timur, Mahasiswa PENS ITS Menghilang

Selasa, 12 Januari 2016 23:48 WIB

Eri Indra Kausar dan surat yang ditinggalkan untuk keluarganya sebelum menghilang. foto: devi fitri/ BANGSAONLINE

"Sudah tidak ada, jumlah kelompoknya berapa kami juga tidak tau. Informasinya, mereka (kelompok Gafatar) merupakan pendatang di tempat tersebut," terangnya.

Meski demikian, pihaknya berkomitment jika ada ormas Gafatar yang berada di Sidoarjo akan langsung berkordinasi dengan aparat terkait.

Di Surabaya, warga Perum AL (Angkatan Laut) Jalan Suripto No. 26, Kenjeran, Erri Indra Kautsar (20 tahun) tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 17 Agustus 2015 hingga kini. Menurut keterangan orang tua Erri, sebelumnya putranya mengikuti Gafatar sejak kelas 2 SMA.

Suharijono (60) ayah Erri menjelaskan, Erri mengikuti Gafatar mulai kelas 2 SMA. "Semenjak ikut les privat di mahasiswa ITS jurusan fisika, sampai kulia Erri dan Medi (Guru privat) mereka masih berkomunikasi, tapi saya tidak tahu dia mengikuti paham Gafatar," katanya.

Saat pergi Erri meninggalkan selembar surat yang bertuliskan dia akan baik-baik saja, dia akan merantau dan apabila sudah berhasil dia akan kembali.

(Baca juga: -pns-pemprov-jatim-juga-menghilang" style="background-color: initial;">Diduga Ikut Gafatar, PNS Pemprov Jatim juga Menghilang)

Tidak ada pesan terakhir, dia mengaku bahwa dia sudah keluar. Tapi melihat dari modus bagaimana dia meninggalkan rumah dan menuliskan surat, hal itu hampir sama dengan dr Rica, yang ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan.

"Saat dia ikut SKI dia merasa kurang puas, karena ditunggangi beberapa partai-partai politik. Dan di Gafatar dia merasa enjoy, sepertinya di Gafatar mereka swadaya, segala kegiatan dibiayai oleh kelompoknya sendiri, tapi saya tidak tahu persis," tambah Erna Nurinda ibu Erri. Suhariono berharap anaknya cepat kembali ke tengah-tengah keluarga dan meninggalkan kenyakinan yang melenceng dari agama.

(Suharijono menunjukkan kaos milik anaknya Erri Indra Kautsar)

Sesuai keterangan Erna Nurinda di Polda bahwa, Senin tanggal 17 Agustus 2015 sekitar jam 19.00 WIB. Erri Indra Kautsar dijemput oleh Bismar Permana yang juga anggota Gafatar. Tanggal 20 Agustus 2015 Erri menelpon dan mengatakan,''saya tidak pulang bapak ibu, yang sehat saja, saya baru pulang ke rumah kurang lebih 2 tahun''.

Melalui sms, Erri mengaku di Makasar dan pada tanggal 24 Agustus akan pulang, tetapi sampai sekarang Hpnya tidak aktif. Erna kawatir anaknya bergabung dengan organisasi yang dilarang pemerintah. Dalam kesehariannya, Erri tergolong mahasiswa kritis. Semasa SMA, ia tergolong siswa cerdas, bahkan pernah berdebat dengan guru matematika terkait rumus matematika.

"Erri setelah hilang, sangat sulit terlacak. Bahkan ketika ditanya terkait keberadaannya, ia tidak memberi tahu keluarganya tentang posisinya," tegasnya.

(Baca juga: -sesat-jelmaan-ajaran-nabi-palsu-ahmad-mushadeq" style="background-color: initial;">MUI Yogya: Gafatar Sesat, Jelmaan Ajaran Nabi Palsu Ahmad Mushadeq)

Di sisi lain Wakil Direktur 3 bidang Kemahasiswaan Indra Adji mengatakan, bulan Agustus 2015, orang tua Erri mengkabarkan bahwa anaknya sudah beberapa hari tidak pulang. Orang tua Erri menanyakan kepada PENS, tapi PENS tidak bisa memberikan jawaban apa-apa.

Kemudian orang tua mengambil inisiatif agar anaknya bisa belajar lagi tahun depan, sehingga orang tua Erri meminta agar putranya di cutikan. (sby2/sby5/nni/tic/mer/rev)

(Baca juga: -mengikis-aqidah-dengan-bungkus-aktivitas-sosial" style="background-color: initial;">MUI Jatim: Gafatar Mengikis Aqidah dengan Bungkus Aktivitas Sosial)

 

 Tag:   gafatar

Berita Terkait

Bangsaonline Video