Menghilang Tiga Bulan, Satu Keluarga Asal Tuban Diduga Gabung Gafatar
Kamis, 14 Januari 2016 20:42 WIB
Saat ini keduanya suah melapor ke pihak kepolisian dan berharap petugas bisa menemukan anak dan cucunya. “Kami hanya minta agar anak dan cucu saya cepat pulang dan tidak ikut gitu-gituan,” pintanya.
Gafatar saat ini memang menjadi sorotan publik. Bahkan, MUI sudah mengeluarkan fatwa sesat untuk ormas tersebut karena anggotanya tidak diwajibkan sholat dan tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman.
Menanggapi adanya Gafatar, Ketua LDNU Tuban, Ashabul Yamin mengatakan bahwa warga NU harus mewaspadai dengan adanya Gafatar. "Sebab yang direkrut adalah generasi muda. Terutama, generasi muda yg berpotensi. Sehingga, warga Nahdlyin diimbau jangan sampai terpengaruh iming-iming atau tawaran yang diberikan oleg kelompok gafatar,” pintanya.
Menurut Yamin, Gafatar merupakan bagian dari metaforfosis NII. Salah satu cara untuk mengantisipasi gafatar yakni menyosialisasikan pada masyarakat khususnya warga Nahdliyin, bahwa Gafatar ini adalah nama yang baru muncul sebelum ISIS.
“Dan Gafatar ini sudah masuk katergori gerakan terlarang, ajaranya bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Yang paling penting kita jangan sampek terpengaruh degan adanya Gafatar,” jelasnya. (wan/rev)