Warga Ketanggi Ngawi Kecolongan Gafatar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Warga Ketanggi Ngawi Kecolongan Gafatar

Sabtu, 16 Januari 2016 00:40 WIB

Era Laksana (kanan), Ketua RT 09 Kelurahan Ketanggi Ngawi. foto: ist

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Meski Gafatar sudah dilarang oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Nomor 220/3657/D/III/2012, tetapi gerakannya terus dilakukan di beberapa tahun kemudian.

Di wilayah Ngawi, Gafatar sempat melakukan kegiatan sosial bersama masyarakat tepatnya di Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi Kota, Ngawi, Jawa Timur. Seperti yang disampaikan Era Laksana, Ketua RT 09/ RW 03, Kelurahan Ketanggi. Pihaknya membenarkan tahun 2015 lalu pernah ada kegiatan Gafatar di lingkunganya sebanyak dua kali.

Era menyeritakan, awalnya ia kedatangan seseorang mengaku dari organisasi Gafatar untuk melakukan kegiatan berupa bakti sosial membersihkan saluran irigasi. Karena kegiatan itu sekiranya positif berkenaan dengan kepentingan masyarakat langsung, Era pun menerimanya.

“Waktu itu memang di sini tengah ada wabah demam berdarah apalagi ada tawaran seseorang mau bakti sosial membersihkan saluran irigasi itu, makanya kita terima. Dan untuk identitas persis orang itu saya sendiri tidak tahu juga karena sesaat saja datang dan dia pergi,” jelas Era Laksana kepada wartawan, Jum’at (15/01).

Setidaknya ada sekitar 30 orang yang diyakini sebagai anggota Gafatar bersama masyarakat setempat melakukan kegiatan dengan membersihkan saluran irigasi.

“Kegiatan itu memang dilakukan selama dua kali antara Februari sama April tahun 2015. Tahu-tahu sekarang ini ternyata Gafatar organisasi terlarang. Jelas kita kaget. Intinya kita sadar mereka itu untuk menarik simpati berbagai jalan yang ditempuh termasuk bakti sosial,” imbuhnya lagi.

Pernyataan serupa juga dikuatkan Sukandar selaku Ketua RW 03 Kelurahan Ketanggi, yang langsung melakukan klarifikasi kalau dirinya bersama warga lingkunganya tidak pernah bergabung ataupun tertarik dengan Gafatar. Selebihnya, dia merasa kecolongan adanya Gafatar dengan modus bakti sosial itu.

“Saya dan Pak Era ini jelas kecolongan lah kalau tahu Gafatar organisasi seperti itu dulu pasti langsung kita tolak mentah-mentah adanya kegiatan di lingkungan saya. Dan saya pastikan antara saya dan Pak Era demikian warga sini tidak ada yang menjadi anggota Gafatar,” tegas Sukandar.

Kejadian di Kelurahan Ketanggi membuat Kapten CHB Sutanak Pasi Intel Kodim 0805 Ngawi angkat bicara. Pihaknya menegaskan Gafatar memang sudah terindikasi dengan NII (Negara Islam Indonesia-red) yang endingnya ingin mendirikan suatu negara di atas kedaulatan NKRI.

“Kita harapkan kepada masyarakat waspadai adanya informasi maupun ajakan dari pihak tertentu untuk bergabung dengan organisasi terlarang. Dan kegiatan mereka untuk menarik simpati masyarakat memang berbagai cara tentunya mereka itu mempunyai tujuan, waspadai itu,” pungkasnya. (nal/rev)

 

 Tag:   gafatar

Berita Terkait

Bangsaonline Video