Larang Puasa Ramadan, Gafatar Anggap Haji Sekadar Jalan-jalan Biasa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Larang Puasa Ramadan, Gafatar Anggap Haji Sekadar Jalan-jalan Biasa

Kamis, 21 Januari 2016 22:32 WIB

Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan pemukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Kabupaten Mempawah, Kalbar. foto: antara

Amirsyah membenarkan ada penyimpangan pemahaman keagamaan pada Gafatar. Menurut dia, tugas MUI-lah mengajak pengikut Gafatar bertaubat, baik melalui mediasi maupun bentuk dakwah bilhikmah wal mau'izhotil hasanah.

(Baca juga: -dua-pns-gabung-ke-mempawah" style="background-color: initial;">Surabaya Penyumbang Terbesar Anggota Gafatar, Dua PNS Gabung ke Mempawah)

Hal serupa dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia menilai ideologi organisasi Gafatar harus diluruskan oleh para pemuka agama.

"Gafatar itu kan paham, ideologi. Tentu pertama ideologinya harus diluruskan. Itu jadi tugas, katakanlah majelis ulama, tugas para dai dan sebagainya," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (21/1).

Terkait dengan warga yang tergabung dalam organisasi tersebut, JK menyampaikan sejauh ini belum dinyatakan melanggar hukum. Sebab itu, warga yang tergabung keanggotaan Gafatar pun perlu dikembalikan ke masyarakat dan perlu dilindungi.

JK juga mengimbau agar masyarakat dapat menerima kembali mantan anggota Gafatar. Lebih lanjut, jika organisasi tersebut tidak terdaftar dan tak memiliki izin, maka Gafatar tak bisa dibubarkan. Namun, ia kembali menekankan ideologi kelompok tersebut harus diluruskan.

"Gafatar itu kan apakah masih sebagai organisasi atau sebagai paham, berbeda kan. Sebagai organisasi pasti dia harus bubar karena melanggar aturan-aturan umum, sebagai ideologi harus diluruskan," jelas JK.

Pendapat serupa dilontarkan Cendikiawan muslim, Azyumardi Azra. Menurutnya, masyarakat jangan main hakim sendiri alias berlaku anarkis terhadap bekas pengikut Gafatar karena persoalan Gafatar sejatinya dapat diselesaikan dengan sikap persuasif.

Menurut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta ini, tindakan anarkis itu justru akan menimbulkan polemik baru.

Diberitakan, masyarakat di Kabupaten Mempawah hingga Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menyerang dan membakar habis tempat tinggal bekas anggota Gafatar di daerah itu. Lebih dari 1000 pengikut Gafatar yang bermukim di Kabupaten Mempawah diminta meninggalkan rumah mereka. (mer/tic/jpn/rev)

 

 Tag:   gafatar

Berita Terkait

Bangsaonline Video