Pilgub Jatim 2018: Bukan Mentor Politiknya, Pak De Karwo tak Wajib Dukung Gus Ipul
Jumat, 05 Februari 2016 00:56 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peran Jenderal (pur) TNI Imam Utomo mengantarkan Soekarwo menuju kursi gubernur pada pemilihan gubernur (pilgub) 2008 tak perlu disangsikan lagi. Mantan gubernur Jawa Timur dua periode itu all out memperjuangkan Pak De Karwo (panggilan Soekarwo) yang saat itu menjabat Sekdaprov. Bahkan, Imam Utomo itulah yang mencarikan Pak De kendaraan politik setelah Megawati Soekarnoputeri menolak merekom Soekarwo meskipun ia memenangkan rakerdasus PDI Perjuangan Jatim.
Peran strategis Imam Utomo itu pulalah yang harus dimainkan Pak De Karwo sekarang. Namun, saat ini Pakde tampaknya sulit memberikan tongkat estafet kepada Saifullah Yusuf, Wagub Jatim, seperti yang dilakukan Imam Utomo pada dirinya. Sekalipun, saat ini Soekarwo Ketua DPD Partai Demokrat Jatim yang memiliki modal 13 kursi di parlemen. Alasannya, Partai Demokrat sangat SBY centris. Semua bergantung Ketua Umumnya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Sekalipun DPD merekom Gus Ipul tapi belum tentu SBY setuju.
BACA JUGA:
FKM Kabupaten Pasuruan Deklarasikan Pilkada Jatim 2024 Aman dan Damai
Khofifah-Emil Vs Marzuki-Risma, Serius atau Gertak Politik?
Pertama Kalinya, PKS Berpeluang Usung Khofifah di Pilgub Jatim
Khofifah: Golkar Beri SK Tanpa Mahar, Jadi Referensi Partai Besar dalam Pencalonan
Analisis itu disampaikan Direktur Bangun Indonesia, Agus Mahfudz Fauzi. “Sekalipun Pakde itu Ketua Partai Demokrat Jatim, belum tentu usulan rekomnya didengar SBY. Pak SBY itu punya hak prerogratif sebagai ketua umum, sehingga aspirasi daerah tak serta merta menjadi rekom pusat,” urai Agus kepada Didi dari bangsaonline.com, kemarin.
Dosen Sospol di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu menyontohkan pilgub Jawa Tengah tahun 2013. Saat itu rekom Partai Demokrat diberikan kepada Bibit Waluyo, bukan kader internal partai. Padahal Bibit adalah kader PDI Perjuangan yang tidak direkom partai. Keputusan Demokrat itu tak lepas dari peran SBY. Pertimbangannya bukan politik tapi karena perkoncoan saat di AKABRI dengan Bibit.
“Pilgub Jawa Tengah itu kan contoh nyata, Pak SBY justru merekom Bibit Waluyo bukan kader Demokrat Jateng atau yang diusulkan DPD,” tandas alumni Magister Unair tersebut.
Simak berita selengkapnya ...