Kereta Cepat Proyek Rugi, FSP: Jokowi Ditekan Pemodal Kampanye Pilpres
Kamis, 11 Februari 2016 19:21 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mendapat tekanan dalam merealisasikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Lalu siapa yang menekan? Menurut Arief yang menekan Jokowi adalah debt collector alias penagih hutang yang menyumbang saat Pemilihan Presiden 2014 lalu.
BACA JUGA:
Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Menparekraf Sebut Investasi IKN dari Luar Negeri Sentuh Angka Rp1 Triliun
"Inisialnya OS. Dia ini keluarga salah satu pejabat pemerintah. OS ini juga dekat dengan Menteri BUMN," ungkap Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono dalam diskusi "Bangun Infrastruktur dengan Utang, Sejalankah dengan Trisakti?'' di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/2).
Karena itu, Arief sependapat dengan komentar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyinggung soal keluarga pejabat, ikut berbisnis, seperti disampaikan dalam video yang diunggah lewat Youtube. "SBY sudah benar. Ungkapkan saja ada atau tidak keluarga pemerintah yang ikut proyek kereta cepat," tegas Arief, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : rmol.co