Pasca Gunung Semeru Muntahkan Wedhus Gembel, Warga Diminta Waspada
Minggu, 14 Februari 2016 23:19 WIB
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Masyarakat desa di sekitar kaki Gunung Semeru tidak lagi melihat ada guguran lava pijar yang disertai awan panas guguran, Minggu (14/2). "Semeru kembali tenang setelah kemarin sempat mengeluarkan lava pijar hingga 4 kilometer," kata Karno, warga Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, seperti dikutip dari tempo.co.
Sejak Minggu pagi, tidak teramati lagi ada guguran lava pijar seperti Sabtu pagi kemarin, 13 Februari 2016. Menurut Karno, yang terlihat hanya bekas abu-abu keputihan di alur lereng Semeru yang dilalui lava pijar serta awan panas guguran. "Bekasnya tampak jelas dari desa Oro-oro Ombo," katanya. Cuaca di sekitar Gunung Semeru sejak Minggu pagi tadi juga cerah. "Cuaca cerah sejak pagi," kata Karno.
BACA JUGA:
Pramuka Lumajang Buka Suara Usai Nama Baiknya Dicatut Thoriq Soal Pengelolaan Donasi Semeru
Kamis Pagi ini, Gunung Semeru Alami Erupsi Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Sasar Desa Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, BPBD Jatim Bentuk Destana di Lumajang
Gunung Semeru Erupsi, Letusan Awan Setinggi 800 Meter
Warga sekitar juga tetap beraktivitas secara normal seperti biasanya. "Kemarin pun, meski ada guguran lava pijar, warga masih beraktivitas secara normal, walaupun memang juga meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.
Karno mengatakan Kecamatan Pronojiwo yang justru lebih dekat dengan Gunung Semeru, tidak terdampak hujan abu. "Arah angin kemarin ke Utara. Karena itu, abu Semeru terbawa angin ke Utara," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Hendro Wahyono mengatakan warga di daerah rawan bencana erupsi Semeru tetap waspada dengan potensi bencana yang diakibatkan aktivitas Semeru yang bisa terjadi secara tiba-tiba. "Beberapa desa rawan bencana erupsi Semeru sudah ditetapkan sebagai desa tangguh bencana," kata Hendro.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : tempo.co