Soal LGBT, KAHMI: Bukan Persoalan HAM, Tapi Rusaknya Generasi Muda Bangsa
Wartawan: Rakisa
Selasa, 16 Februari 2016 17:18 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kampanye penyebaran perilaku Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang kian masif diberbagai media mulai dari media sosial bahkan organisasi Internasional UNDP yang turut mendanai kampanye menjadi perhatian serius sejumlah pihak di tanah air.
Melalui pernyataan tertulisnya, (KAHMI) di Jakarta meminta agar Pemerintah turun tangan mengatasi kampanye LGBT yang kian santer. Sebab, menurutnya masalah itu bukan karena persoalan Hak Asasi Manusia (HAM), akan tetapi kampanye tersebut dinilai riskan merusak generasi muda, terlebih anak-anak yang kini akrab dengan dunia maya dan media sosial.
BACA JUGA:
Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
Keterlaluan! Dua Pria Gay Berbuat Mesum dalam Masjid, Ditangkap Massa
Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)
"Kondisi sosial masyarakat Indonesia kita tidak bisa menerima praktik perkawinan sejenis, baik perempuan dengan perempuan maupun laki-laki dengan laki-laki. Tidak saja secara hukum positif, bahkan hukum agama jelas jelas menentang perbuatan itu. LGBT mengingkari fitrah manusia," tulis Mahfud MD, Ketua Majelis Nasional KAHMI, di Jakarta, Selasa (16/02).
Menurutnya, bagaimana saat ini menempatkan masalah LGBT sesuai proposinya dan bagaimana solusinya. Untuk itu, Majelis Nasional KAHMI menyampaikan sikapnya.
Pertama, Menolak dengan tegas paham atau ideologi yang membolehkan atau mengakui LGBT. Kemudian juga mengimbau kepada pelaku LGBT dan para pendukungnnya untuk tidak lagi menyebarkan paham/ideologi dan perilaku ini kepada masyarakat dengan alasan HAM dan kebebasan sehingga tidak merusak tatanan sosial yang sudah ada.
Simak berita selengkapnya ...