FPRB Kota Batu segera Dideklarasikan
Kamis, 18 Februari 2016 01:33 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pembentukan persiapan panitia Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Batu tinggal selangkah lagi. Beberapa masyarakat dari beberapa golongan, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, LSM, wartawan, PMI, akademisi dll sudah menyiapkan pendirian organisasi tersebut.
Visi dan misi pembentukan FPRB sendiri sebagai wujud gerakan pengurangan risiko bencana bersama yang ada di wilayah Kota Batu menyeluruh. Diharapkan organisasi ini ke depan memiliki kepedulian, kompetensi, dan terpercaya.
BACA JUGA:
Kronologi Sepasang Kekasih Pegawai Hotel di Batu Buang Janin Hasil Aborsi di Toilet
Khofifah Resmikan Griya Khitan NUBAT Kota Batu
Pesan Gus Iqdam di Pengajian Akbar Kota Batu
Khofifah Hadiri Pelantikan Pengurus Cabang dan Ranting Muslimat NU Kota Batu
Selain itu meningkatkan kapasitas anggota, membangun komunikasi dan kordinasi antar pihak seluruh element di Batu serta membangun gerakan pengurangan risiko bencana secara bertahap.
Kordinator FPRB Kota Batu, Didin Dariyanto menjelaskan tujuan utama organisasi ini dibentuk sebagai komitmen komunikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana yang sinergi, mendukung upaya pengurangan risiko bencana dengan terintegrasi.
"Nanti FPRB juga terus memberikan masukan, saran, rekomendasi dan pendampingan teknis kepada semua pihak untuk mewujudkan Kota Batu yang selalu siaga tanggap dan tangguh dalam resiko bencana," jelas Didin Dariyanto usai rapat bersama, Rabu (17/2).
Didin menambahkan peran dan fungsi FPRB ke depan akan juga menjadi fasilitator daalam berbagai kegiatan pemerintah, masyarakat dan pihak swasta dalam upaya pengurangan resiko bencana.
"Kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis di Kota Batu di tengah pegunungan menempatkan wilayah ini rawan terhadap berbagai ancaman bencana, seperti longsor, banjir bandang dll. Bencana merupakan isu yang kompleks dan memerlukan suatu perencanaan yang matang dalam penanggulangan. Tapi, sampai saat ini upaya pada umummnya masih belum sistematis dan terencana," jealsnya.
Simak berita selengkapnya ...