Banyak Perilaku Seks Menyimpang, KPI Larang TV Gunakan Presenter Pria Bergaya Wanita
Kamis, 25 Februari 2016 02:37 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali mengingatkan agar televisi tidak menyiarkan talent atau host pria bergaya kewanitaan (kemayu). Melalui surat edaran tertanggal 23 Februari 2016 dengan nomor K/KPI/02/16 disebutkan bahwa KPI menerima pengaduan dari masyarakat terkait masih banyaknya program tayang yang menampilkan pria bergaya kewanitaan.
Sebenarnya larangan menayangkan acara dengan host laki-laki bergaya wanita sudah dilakukan berkali-kali. Tetapi hingga kini masih banyak stasiun televisi yang tidak mengindahkan surat edaran tersebut.
BACA JUGA:
Keterlaluan! Dua Pria Gay Berbuat Mesum dalam Masjid, Ditangkap Massa
MUI Minta Blokir Akun Medsos yang Promosikan LGBT
Incar Pria Berotot dan Berkumis di Medsos, Gay Agresif dan Memaksa
Geger Video Gay, Direkam di Sawah, Pemainnya Siswa SMA, Dijual Rp 150 Ribu
Berdasarkan hasil pemantauan dan aduan yang diterima KPI, terdapat program siaran yang masih menampilkan pria yang berperilaku dan berpakaian seperti wanita.
Adapun 7 kriteria yang dilarang KPI antara lain pria yang berpakaian seperti wanita, pria yang memakai riasan (make-up kewanitaan), bahasa tubuh kewanitaan (gaya berjalan, gaya duduk, gerakan tangan, maupun perilaku lainnya), dan gaya bicara kewanitaan.
Lalu siaran yang menampilkan pembenaran atau promosi seorang pria untuk berperilaku kewanitaan, menampilkan sapaan terhadap pria dengan sebutan yang seharusnya diperuntukkan bagi wanita, dan menampilkan istilah dan ungkapan khas yang sering dipergunakan kalangan pria bergaya kewanitaan.
KPI menilai hal-hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat serta perlindungan anak-anak dan remaja. Siaran dengan muatan demikian dapat mendorong anak untuk belajar dan/atau membenarkan perilaku tidak pantas tersebut sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : merdeka.com/detik.com/viva